Pasien Jantung Didominasi Pegawai Pemerintah dan Hidup di Perkotaan, Kemenkes Ungkap Penyebabnya

- 28 September 2022, 08:30 WIB
Ilustrasi jantung.
Ilustrasi jantung. /Unsplash

Data Riskesdas menunjukkan prevalensi penyakit kardiovaskular yang meningkat, yaitu:

- Hipertensi meningkat dari 25,8 persen (2013) menjadi 34,1 persen (2018)

- Stroke 12,1 per mil (2013) menjadi 10,9 per mil (2018)

Baca Juga: Seolah Tepis Isu Kudeta di China, Xi Jinping Muncul di TV Pemerintah

- Penyakit jantung koroner tetap 1,5 persen (2013-2018)

- Penyakit gagal ginjal kronis dari 0,2 persen (2013) menjadi 0,38 persen (2018).

Sementara data Riskesdas 2018 juga melaporkan bahwa prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia mencapai 1,5 persen, dengan prevalensi tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Utara 2,2 persen, DIY 2 persen, dan Gorontalo 2 persen.

Sedangkan 8 provinsi lainnya dengan prevalensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi nasional, yakni Aceh 1,6 persen, Sumatra Barat 1,6 persen, DKI Jakarta 1,9 persen, Jawa Barat 1,6 persen, Jawa Tengah 1,6 persen, Kalimantan Timur 1,9 persen, Sulawesi Utara 1,8 persen, dan Sulawesi Tengah 1,9 persen.

Baca Juga: Kenapa BSU Rp600.000 Belum Cair padahal Lolos Verifikasi? Simak Penyebabnya Berikut Ini

“Jika dilihat dari tempat tinggal, penduduk perkotaan lebih banyak menderita Penyakit Jantung dengan prevalensi 1,6 persen dibandingkan penduduk pedesaan yang hanya 1,3 persen,” kata Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu seperti dikutip dari situs resmi Kemenkes.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima

Sumber: PMJ News Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x