Makna Berbagai Corak Batik di Indonesia, Salah Satunya agar Pemakaianya Dapat Menjaga Nurani

- 30 September 2022, 14:37 WIB
Kain batik.
Kain batik. /John Bastian/Pexels.

PR DEPOK – Setiap corak dan warna Batik tidak sekedar pola yang tak memiliki sarat makna.

Corak dalam Batik selaluu memiliki filosofi yang penuh makna dalam keberagaman bangsa Indonesia.

Kerajinan Batik ini adalah tradisi bangsa yang sudah menjadi warisan takbenda bangsa Indonesia dan diakui dunia, terdaftar dalam UNESCO.

Baca Juga: Apakah BLT BBM Masih Cair Oktober 2022? Simak Cara Cek Nama Penerima di Aplikasi Cek Bansos

Berikut beberapa makna dalam corak atau motif Batik yang telah dirangkum oleh tim PikiranRakyat-Depok.com dari laman kebudayaan.pdkjateng.go.id.

1. Batik Motif Kawung

Batik kawung ini motifnya sederhana dengan pola bulatan mirip buah Kawung, semacam buah kelapa atau kolang kaling.

Motifnya berupa hiasan lingkaran yang berjejer rapi secara asimetris dan geometris.

Batik Kawung memiliki makna sebagai bunga teratai empat lembar dan bunga yang merekah. Bunga teratai diartikan sebagai umur panjang dan kesucian bagi orang Jawa.

Baca Juga: Daftar Hari Besar Nasional, Internasional, dan Libur di Bulan Oktober 2022

Dahulu, motif ini hanya boleh dipakai oleh kalangan kerajaan, dimana mencerminkan seorang pemimpin yang bisa mengendalikan nafsu dan menjaga nurani.

2. Batik Motif Parang

Motif Parang termasuk motif batik tertua di Indonesia. Parang berasal dari kata Pereng yang berarti lereng.

Perengan memiliki makna sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal. Susunan motif S saling menjalin dan tidak terputus yang berarti sebuah kesinambungan. Bentuk huruf S juga diambil dari ombak samudra yang menunjukan semangat yang tidak pernah padam.

Baca Juga: 36.000 Batang Ganja di Dua Lahan Seluas 7 Hektare di Aceh Besar Dimusnahkan BNN

Batik Parang termasuk batik asli Indonesia yang ada sejak zaman keraton Mataram Kartasura (Solo).

Parang menyiratkan sebuah makna nasihat bagi yang mengenakan agar tidak pernah menyerah dan kuat.

Motif Batik ini juga menunjukkan jalinan yang tak pernah putus dalam memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan maupun pertalian keluarga.

Baca Juga: Ini Kriteria Siswa SMA yang Berhak Cairkan PKH Tahap 4 Oktober 2022 dan Cara Cek Penerimanya

3. Batik Motif Truntum

Batik Truntum bermakna cinta yang tumbuh kembali. Motif ini diciptakan oleh Kanjeng Ratu (Permaisuri Sunan Paku Buwana III). Maksud beliau menciptakan motif truntum yakni sebagai cinta tulus tanpa syarat, abadi dan semakin lama semakin berkembang (tumaruntum).

Motif ini memiliki harapan agar cinta kasih yang tumaruntum untuk kedua mempelai. Batik Truntum ini sering dipakai oleh orang tua pengantin, dimana dimaknai sebagai penuntun, panutan atau contoh yang baik bagi anaknya dalam mengarungi hidup baru.

4. Batik Motif Sidomukti

Motif Sidomukti merupakan motif yang populer. Biasanya dikenakan untuk pakaian adat pengantin Jawa, khususnya masyarakat Solo.

Baca Juga: 10 Twibbon dengan Desain Batik yang Cantik Memperingati Hari Batik Nasional

Motif Sidomukti sarat akan makna kesinambungan untuk terus mukti (berkecukupan, makmur, sejahtera.

Bagi orang yang memakainya diharapkan bisa mengarungi kehidupan dengan bahagia dan dilimpahkan rezekinya.

Motif Sidomukti memang menyiratkan sebuah harapan kehidupan masa depan yang lebih baik, penuh kebahagiaan, sejahtera tanpa melupakan Tuhan yang memberi kehidupan.

Baca Juga: Balas Dukungan Bolsonaro, Neymar Terang-terangan Dukung sang Presiden di Pemilu Brasil

5. Batik Motif Sawat

Motif Sawat berasal dari kata sawat atau sayap, namun ada juga yang berpendapat bahwa kata sawat berasal dari kata syahwat atau nafsu.

Motif Sawat dianggap sangat sakral karena hanya boleh dipakai oleh raja dan keluarganya.

Motif ini disusun sedemikian rupa dan dimaknai sebagai burung garuda kendaraan Dewa Wisnu yang melambangkang kekuasaan atau raja.

Filosofi dari motif Batik ini adalah diyakini bisa melindungi kehidupan pemakainya, dan kain batik motif ini masih sering digunakan untuk prosesi pernikahan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: pdk.jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x