Dunia saat ini dilanda situasi ketidakpastian, namun Indonesia masih bisa tumbuh 5,44 persen di kuartal II 2022.
"Pemulihan ekonomi pasca pandemi belum kembali normal. Karena selain pandemi ditambah karena perang Ukraina. Kita tahu sekarang ini krisis pangan energi dan finansial sedang terjadi. Tapi negara kita di kuartal II tahun 2022 ini masih bisa tumbuh 5,44 persen," tuturnya.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril menyebutkan bahwa pada parameter penilaian Covid-19 untuk dunia memang terus melandai.
“Sesuai pengumuman Dirjen WHO kita saat ini seluruh dunia telah menghadapi masa yang menggembirakan karena tanda tanda hilangnya pandemi Covid-19 mulai terlihat, termasuk di Indonesia” ujarnya seperti dikutip dari Kemenkes.
Meskipun demikian kewaspadaan terhadap adanya kemungkinan mutasi virus tetap harus dilakukan.
Sejauh ini, masih ada 8 provinsi di Indonesia yang mengalami peningkatan kasus selama satu minggu terakhir, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Bangka Belitung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utama. Sementara 26 provinsi yang lain terjadi penurunan kasus harian.
Baca Juga: China Terus Lakukan Latihan Militer di Sekitar Taiwan, Menhan AS Sebut Tidak akan Ada Invasi
Indonesia telah mengadopsi enam strategi WHO menuju endemi, seperti mengkomunikasikan risiko melalui sosialisasi kepada masyarakat bahwa pandemi Covid-19 masih ada dengan resikonya.
Kedua, melakukan vaksinasi dosis 1, dosis 2 hingga vaksinasi booster. Lalu, memastikan sistem pelayanan kesehatan dari hulu ke hilir sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan kasus. Serta upaya pengendalian secara menyeluruh dan berkesinambungan.