Singgung Gaya Hidup Mewah Polisi, Jokowi: Jangan Gagah-gagahan karena Punya Mobil Bagus

- 15 Oktober 2022, 16:05 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden/

PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) ‘mengerem' total gaya hidup mewah polisi.

Penegasan itu dikatakan Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan dengan seluruh jajaran Polri, mulai dari pejabat utama mabes, kapolda hingga kapolres seluruh Indonesia pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi menegaskan agar seluruh jajaran polri, mulai dari pejabat utama, perwira tinggi, kapolda hingga kapolres untuk mengerem gaya hidup mewah polisi

Baca Juga: 25 Orang Tewas dan Puluhan Terjebak dalam Ledakan Tambang Batu Bara di Turki

“Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus, atau motor gede bagus. Hati-hati. Saya ingatkan Hati-hati,” kata Presiden Jokowi sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Twitter @jokowi.

Menurut Jokowi, gaya hidup mewah polisi ini harus di rem total agar jangan sampai pada situasi yang sulit ini ada letupan-letupan karena adanya kecemburuan sosial ekonomi.

Presiden Jokowi menyebut, Polri bekerja di gugus depan yang merupakan aparat penegak hukum yang paling dekat dengan masyarakat.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Salah Satu Senyum Palsu, Ungkap Rahasia Karakter Anda

“Respons dan pelayanan polisi di lapangan menentukan adanya rasa aman dan nyaman di masyarakat,” terang Jokowi.

Sehingga, kata dia, gaya hidup mewah yang merupakan kebiasaan harus ditinggalkan sebagai masa lalu.

Sebab, polisi, lanjut Jokowi, tidak lagi bisa menyembunyikan gaya hidup mewah itu dengan keberadaan media sosial yang membuat rakyat leluasa memantau perilaku keseharian para pejabat kepolisian.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Analisis Karakter Sesuai dengan Jumlah Huruf Nama Depan Anda, Banyak yang akan Terungkap

Tidak heran, menurut Jokowi, gaya hidup mewah menjadi isu keempat dalam daftar keluhan terbanyak masyarakat terhadap institusi Polri.

"Jadi keluhan masyarakat terhadap Polri 29,7 persen itu sebuah persepsi karena pungli (pungutan liar, Red), tolong diredam, sewenang-wenang tolong diredam anggota-anggotanya. Pendekatan yang represif dijauhi," imbuh Jokowi.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Twitter @Jokowi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x