Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Bertambah Satu Orang, Tim Dokter Ungkap Penyebab Kematian

- 18 Oktober 2022, 16:48 WIB
Ilustrasi. Korban meninggal dunia tregedi di Kanjuruhan bertambah.
Ilustrasi. Korban meninggal dunia tregedi di Kanjuruhan bertambah. /Pexels/cottonbro/Pexels

PR DEPOK – Korban meninggal dunia akibat insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, kini bertambah satu orang, hingga total menjadi 133 korban jiwa.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, dokter Kohar Hari Santoso di Kota Malang, Jawa Timur.

Dirinya mengatakan bahwa korban yang sebelumnya dilakukan perawatan sejak kejadian ini mengalami penurunan kesadaran, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: TERBARU! 13 Link Twibbon Hari Santri Nasional 2022 dan Cara Menggunakannya

"Ada satu lagi korban dari tragedi Kanjuruhan yang sudah kami rawat sejak hari kejadian. Tadi ada penurunan kesadaran dan kondisi,” kata Kohar, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

“Kami sudah coba perbaiki, tapi terakhir pukul 13.20 WIB kami nyatakan sudah meninggal," tambahnya.

Salah satu tim dokter anestesi dan ICU, dokter Eko Nofiyanto menjelaskan bahwa pasien tersebut telah dirawat sejak 2 Oktober 2022, kurang lebih pukul 03.00 WIB dengan kondisi yang kritis.

Baca Juga: BSU 2022 Tahap 5 Masih Cair? Segera Cek Status Penerima di bsu.kemnaker.go.id

Sejumlah trauma yang dialami korban adalah memar di paru-paru, patah tulang iga, dan tulang paha sebelah kanan.

Sehingga dengan kondisi tersebut, maka korban kemudian dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU).

Menurut penjelasannya, pasien telah diawasi secara intensif semenjak awal masuk rumah sakit. Namun, kondisi korban selama 16 hari di ICU tidak stabil dan tetap kritis.

Baca Juga: Program Kartu Prakerja Gelombang 47 Kapan? Simak Hal Penting Sebelum Daftar

"Sejak datang hingga terakhir, pasien dirawat di ICU. Penyebab kematian ada multi-trauma yang dialami," kata Eko.

Seperti diketahui, korban meninggal tersebut bernama Andi Setiawan (33 tahun), warga Jalan Kolonel Sugiono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Berbagai langkah perawatan telah dijalani korban, salah satunya menurut Eko adalah dengan membantu pernafasan pasien menggunakan alat bantu oksigen.

Baca Juga: Pemeriksaan Iwan Bule dan Wakil Ketua PSSI Terkait Tragedi Kanjuruhan akan Dijadwalkan Ulang

Akan tetapi, kondisi pasien yang masih belum stabil membuat tim dokter tidak bisa melakukan tindakan operasi.

Sehingga selama penanganan 16 hari itu, dokter hanya terfokus pada trauma yang dialami korban.

"Saat pasien kita rawat, kondisinya tidak stabil. Jadi, masih belum memungkinkan untuk tindakan operasi," katanya.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x