Network
2. Tak hanya ilmu duniawi saja yang kau perhatian dan kau paham benar bahwa kehidupan selanjutnya membutuhkan bekal yang jauh lebih baik serta perlu dipersiapkan secara matang dari jauh-jauh hari. Selamat Hari Santri Nasional tahun 2022.
3. Dari kehidupan dalam pesantren kami mulai belajar banyak hal baik itu tingkah laku hidup yang prihatin, sikap kemandirian dan pantang menyerah, mampu memberikan cintai kasih sepenuhnya kepada Allah dan juga sesama manusia. Selamat Hari Santri Nasional tahun 2022.
Baca Juga: Tidak Langsung Cair! Penerima BLT BBM 2022 Wajib Lakukan Hal Berikut
4. Santri merupakan salah satu penerus bangsa yang bukan hanya memiliki nilai agamis saja. Namun dalam diri mereka memiliki nilai intelektual. Di balik keberhasilan bangsa yang besar tentu ada campur tangan doa serta usaha dari para santri, termasuk juga para santri nasional Indonesia. Selamat Hari Santri 22 Oktober 2022.
5. Akan selalu ada perbedaan diantara santri kuno dengan santri pada zaman sekarang ini. Namun kepribadian dengan nilai intelektual akan selalu berhasil melahirkan generasi penerus yang bisa terjun dalam masyarakat. Para santri tentu siap mendukung Indonesia menjadi lebih baik. Selamat Hari Santri Nasional tahun 2022.
6. Biarkanlah langkah demi langkah dari kaki ini menapaki jejak dari para kiai ataupun alim ulama di negeri tercinta ini dengan menjadi santri. Selamat Hari Santri Nasional.
Baca Juga: Status BSU Tahap 6 Masih 'Calon' Terus, Kemnaker Beri 2 Alasan Simak Penjelasannya
7. Dari sudut satu dimensi kami menggambarkan bahwasanya hari ini adalah hari untuk sebuah bangsa. Ya bangsa Indonesia. Kami santri kami siap mengorbankan apapun untuk tanah air tumpah darah Indonesia. Selamat Hari Santri Nasional.
8. Sejuta benang terpisah dari orang tua. Hidup di pondok pesantren, takzim di hadapan kiai tuk menempuh ilmu demi masa depan dunia dan akhirat. Menjadi santri, upaya memperbaiki diri dan bangsa ini. Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022.
9. Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022. Sebuah pesantren berdiri sebagai tameng dan kiai adalah nahkoda. Santrilah awak kapal bagi perjalanan sunyi bangsa yang belum tuntas menggapai mimpi.
