Karena kegiatannya itu, Salahuddin tidak disukai polisi Belanda di Salawati. Dia juga sempat difitnah membunuh anaknya yang membuat Salahuddin diasingkan ke Sawah Lunto.
Sepulang dari pengasingan, Salahuddin bergabung dengan organisasi Syarikat Jamiatul Iman Wal-Islam (SJII) dalam upaya menyuarakan anti Belanda.
Sayangnya pada tahun 1948, Salahuddin dijatuhi hukuman mati oleh pihak Belanda. Sehingga dia dinyatakan wafat pada 6 Juni 1948 di kota Ternate.
5. K H Ahmad Sanusi dari Jawa Barat
K H Ahmad Sanusi lahir di Sukabumi pada 18 September 1888. Dia adalah seorang ulama dan juga pemimpin politik dalam berjuang melawan pemerintah kolonial Belanda.
Baca Juga: 22 Link Twibbon Terpopuler Hari Pahlawan 2022 yang Cocok untuk Dibagikan di Media Sosial
Jasa lain dari K H Ahmad Sanusi, yaitu telah melahirkan gagasan besar dalam menunjang pembangunan bangsa dan negara di pendidikan Islam.
Lalu pada masa pemerintahan kolonial Jepang, K H Ahmad Sanusi aktif membangun organisasi pasukan sukarela Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor dan Sukabumi.
Kemudian pada tahun 1944 diangkat sebagai anggota BPUPKI. Setelah Indonesia dia tidak pernah menyerah berjuang melawan musuh walau terus menerus ditetapkan sebagai tahanan kota.