Sejarah Hari Ibu yang Diperingati Tiap 22 Desember di Indonesia

- 19 Desember 2022, 12:39 WIB
Sejarah Hari Ibu
Sejarah Hari Ibu /Pexels/ George Dolgikh

Kongres tersebut kemudian melahirkan terbentuknya Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Sebelumnya, organisasi wanita di Indonesia sendiri sebenernya sudah ada sejak tahun 1912.

Baca Juga: Cara Daftar DTKS Kemensos Online untuk Dapatkan PKH hingga BPNT 2023

Pejuang-pejuang wanita pada abad ke 19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain secara tidak langsung telah merintis organisasi perempuan melalui gerakan-gerakan perjuangan.

Hal itu menjadi latar belakang dan tonggak sejarah perjuangan kaum perempuan di Indonesia, dan memotivasi para pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib bagi kaum perempuan.

Pada Juli 1935 lantas dilaksanakan pula Kongres Perempuan Indonesia II, dalam konggres ini dibentuk BPBH (Badan Pemberantasan Buta Huruf) dan menentang perlakuan tidak wajar atas buruh wanita perusahaan batik di Lasem, Rembang.

Baca Juga: Daftar Nama Penerima PKH 2023 Ada di Sini, Segera Cek Nama Anda Sekarang!

Tiga tahun kemudian tepatnya pada 1983, diadakan kembali Kongres Perempuan Indonesia III (ketiga).

Melalui Kongres Perempuan Indonesia III itulah peringatan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember ditetapkan.

Peringatan Hari Ibu tiap 22 Desember secara resmi ditetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 yang dikeluarkan Presiden Soekarno.

Halaman:

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah