Baca Juga: Tok! Jokowi Umumkan PPKM di Indonesia Berakhir Hari Ini
Namun kebijakan ini kemudian masih tidak dapat menjawab kelangkaan minyak goreng di pasaran. Satu bulan kemudian, giliran para petani sawit yang terkena imbas dari kebijakan pemerintah.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan pelarangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang menyebabkan jatuhnya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit petani.
Banyak petani sawit kecil yang tidak bisa menjual TBS mereka ke pabrik-pabrik, karena penuhnya stok CPO akibat kebijakan larangan ekspor.
Beberapa kebijakan ini mungkin menjadi salah satu penyebab turunnya persepsi masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan terhadap kinerja pemerintah terutama Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Sudah Umumkan Pencalonan, Survei Tunjukkan Donald Trump Diungguli Kandidat Presiden Lain
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lembaga Indikator Politik Indonesia, menemukan terdapat penurunan persepsi tren kinerja Jokowi pada Desember 2022, dibanding tren persepsi masyarakat bulan Januari pada tahun yang sama.
Pada awal tahun, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi mencapai 75,3 persen dan pada akhir tahun menurun menjadi 71,3 persen.
Masih berdasarkan hasil survei tersebut, alasan ketidakpuasan terhadap kinerja Jokowi terbesar adalah ketidakmampuan pemerintah untuk menurunkan harga-harga kebutuhan pokok, terdapat 27,2 persen sample menjawab kurang puas.
Lalu poin kedua, sebanyak 26,9 persen menyatakan tidak puas karena program bantuan pemerintah tidak merata di masyarakat.