Pulau Baru di Tanimbar, Apakah Fenomena Alam Berbahaya?

- 13 Januari 2023, 06:03 WIB
Penampakan pulau baru pascagempa M7,5 di Maluku, Selasa, 10 Januari 2023.
Penampakan pulau baru pascagempa M7,5 di Maluku, Selasa, 10 Januari 2023. /Dokumentasi warga/Antara/

Baca Juga: Muncul Pulau Seusai Gempa, Warga Tanibar Maluku Pilih Mengungsi

Kepala Desa Teineman, Bony Kelmaskossu sejak Rabu pagi tanggal 11 Januari 2023, telah menghimbau masyarakat yang mengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing.

Sejauh ini, warga kembali ke rumah untuk mengambil barang-barang, kemudian dibawa kembali ke lokasi pengungsian.

Hingga kini tidak ada larangan bagi warga yang akan mendekati Pulau tersebut. Namun, masyarakat setempat memilih untuk menjauh dari tempat tersebut, karena merasa enggan dan masih melihat ini sebagai fenomena alam.

Daniel Indrey menyatakan material dari pulau baru adalah batu bercampur dengan lumpur hitam. Ia telah melaporkan fenomena terbentuknya pulau baru tersebut ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT).

Baca Juga: Peringatan Dini Tsunami di Maluku Resmi Dihentikan BMKG

Namun, hingga saat ini belum ada yang datang untuk melihat secara langsung fenomena pulau baru yang terjadi ini.

“Kami berharap dalam waktu dekat pemerintah daerah (PEMDA) atau tim datang ke desa kami untuk meneliti fenomena pulau baru ini, agar masyarakat tidak khawatir,” kata Daniel Indrey, Bupati KKT.

Pada Selasa, 10 Januari 2023 Eko Yulianto, peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan fenomena terbentuknya pulau baru di Desa Teineman ini akibat patahan gempa.

Melalui ANTARA, Eko Yulianto sampaikan bahwa pembentukan pulau baru terjadi dalam istilah Geologi disebut patahan, di mana proses pengangkatan penurunan daratan dapat terjadi akibat mekanisme siklus gempa. Hal ini merupakan peristiwa biasa akibat fenomena gunung lumpur di daerah patahan.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah