Ia juga mengatakan tindakan ini beberapa waktu lalu menuai konflik di beberapa tempat di Swedia.
Tindakan pembakaran Al-Quran ini bukan hanya tindakan yang memalukan, melainkan tindakan yang tidak beradab.
“Paludan dan kelompok ekstrem ini adalah kelompok ‘unicivilized’, tak beradab dan menjadi musuh bagi semua orang yang berpikiran sehat,” ujar Sudarnoto.
Tak hanya itu, Sudartono juga mengatakan jika Paludan dan kelompoknya dengan sengaja terus menebar xenophobia, rasialisme, dan Islamofobia.
Menanggapi hal tersebut, Sudartono mengaku jika dirinya merasa heran dengan pemerintah Swedia yang belum menindak tegas tindakan Paludan.
Hal ini sama saja pemerintah Swedia melakukan pembiaran terhadap Islamofobia dan bertentangan dengan keputusan PBB.
Selain itu, menurut Sudarnoto, Kemenlu seharusnya melakukan diplomatic appeal kepada Dubes Swedia di Jakarta.
Memberikan peringatan agar pelaku ditindak dan pemerintah Swedia harus bertindak baik melawan Islamofobia.***