Selain itu, Jokowi juga menyampaikan pers sekarang ini mencakup seluruh media informasi, sehingga bisa tampil dalam bentuk digital.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan semua orang, bebas membuat berita sebebas-bebasnya.
Baca Juga: Skill Dijual Terpisah, Ruud Van Nistelrooy Akui Kecewa Cody Gakpo Malah Pindah ke Liverpool
Jokowi juga menilai jika permasalahan utama dunia pers saat ini, adalah membuat pemberitaan yang benar dan bertanggung jawab.
Dia mencontohkan, kini masyarakat kebanjiran dengan berita dari media sosial dan media digital lainnya.
Termasuk juga dari platform-platform asing, yang umumnya tidak memiliki redaksi atau dikendalikan artificial intelligence, sehingga di mana algoritma raksasa digital, menurutnya cenderung mementingkan kepentingan sisi komersial saja.
Baca Juga: Kapan KUR BRI 2023 Dibuka? Berikut Persyaratan untuk Ajukan Pinjaman Mencapai Rp500 Juta
“Algoritma raksasa digital cenderung mementingkan kepentingan sisi komersial saja dan hanya akan mendorong konten-konten recehan yang sensasional," kata Jokowi
"Sekarang ini banyak sekali yang mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme autentik. Ini yang kita akan semakin kehilangan,” tambahnya.
Kepala Pemerintahan tersebut, mengatakan jika hal semacam itu, sebenarnya tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat.