Network
PR DEPOK - Pasca peristiwa ledakan yang diduga disebabkan oleh petasan di Blitar, Kapolres Blitar Kota akan memeriksa 10 orang yang menjadi saksi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono, Senin 20 Februari 2023 yang mengatakan jika dari 5-10 saksi tersebut merupakan warga setempat yang mendengar adanya ledakan itu.
"Kurang lebih ada 5-10 saksi yang diperiksa oleh Kepolisian. Mereka ini adalah warga setempat yang peristiwa ledakan tersebut," kata AKBP Argowiyono.
Kapolres Blitar Kota itu juga menjelaskan, berdasarkan dari pengakuan sejumlah saksi, ia menyebutkan jika ledakan tersebut terjadi sebanyak tiga kali, yakni pertama ledakan besar, kedua dan ketiga terjadi ledakan kecil.
"Sesuai keterangan dari sejumlah saksi, ledakan terjadi sebanyak tiga kali. Ledakan besar terjadi satu kali, dan ledakan kecil terjadi dua kali," tuturnya.
Berdasarkan dari keterangan sejumlah saksi tersebut, juga disebutkan jika pemilik rumah yang menjadi korban ledakan, memiliki kebiasaan menjual petasan.
Terlebih, menurutnya seperti di momen menjelang bulan suci Ramadhan sekarang, dan kebiasaannya itu sudah dilakukannya sejak tahun 2022 yang lalu.
Seperti dikabarkan sebelumnya jika telah terjadi ledakan petasan di rumah Sudarman (65) warga Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Minggu 19 Februari 2023.
Baca Juga: Bansos Rp750.000 Cair Februari 2023 Khusus Nama Berikut, Cek Penerima PKH di Sini
Ledakan keras yang diduga berasal dari petasan itu, dikabarkan telah menghancurkan 25 rumah warga, yang berada di Dusun Saeng, Blitar.
Polisi juga menyebutkan, jika korban ledakan tercatat ada 4 orang yang tewas sedangkan 23 orang lainnya luka-luka. Dan salah satu korban luka, merupakan bayi yang baru berusia 4 bulan.
Dari korban tewas yang berjumlah empat orang tersebut, diketahui merupakan satu keluarga.
Baca Juga: PKH Tahap 1 Cair Hari Ini? Simak Cara Cek Penerimanya dan Bocoran Jadwal Pencairannya
Berdasarkan keterangan polisi sebelumnya, satu korban atas nama Darman ditemukan dalam kondisi utuh, sementara tiga korban lainnya yang merupakan anak dan keponakan Darman, Aripin, Widodo, dan Wawa teridentifikasi lewat potongan tubuh yang ditemukan, di sekitar lokasi ledakan.***
