Presiden Jokowi: Gagasan Pemindahan Ibu Kota Itu Sudah Ada Sejak Bung Karno

- 24 Februari 2023, 14:35 WIB
Presiden Jokowi bahas soal pindah ke IKN.
Presiden Jokowi bahas soal pindah ke IKN. /Setkab/

PR DEPOK - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri pembukaan Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-18 tahun 2023 di Balikpapan, Kalimantan Timur pada, Rabu 22 Februari 2023.

Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi membahas soal pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Di dalam bahasanya itu, mantan Wali Kota Solo menyinggung kembali soal gagasan pemindahan ibu kota negara bukan dari dia, melainkan sejak Presiden Pertama Indonesia Soekarno.

Baca Juga: Top 2 Universitas Terbaik di Depok Versi UniRank 2022: Peringkat Nasional, Dunia, dan Jurusan Paling Diminati

"Dan yang perlu saya ingatkan bahwa kita pindah ke ibu kota Nusantara ini, juga bukan gagasan saya, ndak, ini sudah sejak Bung Karno tahun 1960," kata Presiden Jokowi, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Youtube Sekretariat Kabinet RI, Jumat, 24 Februari 2023.

"Bung Karno sudah akan memindahkan ibu kota Jakarta itu ke Kalimantan yaitu di Palangkaraya," sambungnya.

Sejak awal wacana pemindahan ibu kota negara digulirkan, Presiden Jokowi kerap membunyikan gagasan Presiden Soekarno soal pemindahan ibu kota Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan.

Baca Juga: Tanggapi Penganiayaan yang Dilakukan Anak Pejabat, Mahfud MD: Tak Ada Damai ataupun Maaf

Namun, ide Presiden Soekarno untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya itu diragukan oleh ahli politik militer Prof. Salim Said, Ph. D. Menurut Said bahwa wacana pemindahan ibu kota ke Palangkaraya dalam rangka nation buildingnya Bung Karno dan saat itu tidak ada alasan mendasar dan mendesak untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan.

"Ada sedikit sejarah yang harus diluruskan. Bung Karno tidak pernah mau memindahkan ibu kota. Bung Karno, sebagian informasi saya dapat dari Sdr. Ridwan Saidi. tetapi saya juga sudah punya informasi ini sebelumnya," kata Salim Said dikutip dari Indonesia Lawyers Club tahun 2019, 24 Februari 2023.

"Bicara tentang Palangkaraya, kata 'Palangkaraya' no where' buat saya, saya masih kecil waktu itu. Itu dalam rangka nation buildingnya Soekarno menyenangkan gubernurnya Tjilik Riwut, sebab itu daerah terisolir," lanjutnya.

Baca Juga: BPNT Kartu Sembako 2023 Siap Cair Besok, Segera Cek Daftar Nama Penerima di Link cekbansos.kemensos.go.id

Dia juga mengatakan soal apa yang sempat dikatakan olah Bung Karno.

"Mungkin Bung Karno mengatakan, ada kemungkinan suatu kali jadi ibu kota, tapi Bung Karno tidak merencanakan. Lagi pula, coba check itu kapan diungkapkan Bung Karno. Waktu itu tidak ada kebutuhan memindahkan ibu kota. tidak macet, kata polusi belum masuk kamus, dan sebagainya.

"Jadi, memang tidak ada dasar Presiden Soekarno mau memindahkan ibu kota," tuturnya.

Baca Juga: Kondisi Terbaru David Korban Penganiayaan Anak Pejabat DJP: Belum Sepenuhnya Sadar tapi...

Menyambung pemikiran Salim Said, dalam Undang-undang Nomor 10 tahun 1964 dengan tegas menyatakan Jakarta tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia.

Lebih jauh, Said mengatakan bahwa yang berencana memindahkan ibu kota Jakarta itu Presiden Soeharto. Bahkan, Presiden Soeharto sudah membeli tanah di Jonggol sebagai langkah konkret pemindahan ibu kota.

"Justru yang mau memindahkan ibukota itu dan tanah sudah mulai dibeli, Pak Harto, Jonggol itu," ujar Salim Said.***

 

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x