Pakar Psikologi Ungkap Faktor Kebrutalan Anak Pejabat Ditjen Pajak, Mario Dandy

- 25 Februari 2023, 08:28 WIB
Pakar Psikologi ungkap faktor kebrutalan anak pejabat Ditjen Pajak.
Pakar Psikologi ungkap faktor kebrutalan anak pejabat Ditjen Pajak. /Foto: Diolah dari Google

PR DEPOK – Baru-baru ini anak pejabat Ditjen Pajak menjadi perbincangan usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan.

 

Adanya hal tersebut pakar psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengungkapkan factor yang membuat Mario Dandi Satriyo (MDS) melakukan penganiayaan secara brutal.

Pakar psikologi mengatakan jika pola pengasuhan orang tua menjadi salah satu faktor yang membuat Mario Dandi anak pejabat Ditjen Pajak melakukan penganiayaan secara brutal terhadap David.

Menurutnya memanjakan secara berlebihan yang memunculkan factor tersebut.

 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Hari Ini Sabtu, 25 Februari 2023: Adanya Apresiasi dari Atasan dan Perhatikan Keuangan

“Masih muda, pola pengasuhan manja yang secara berlebihan bisa dipandang sebagai kondisi yang memunculkan faktor risiko pada yang bersangkutan. Jadi wajar kalau dia brutal seperti itu,” ujar Reza yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA.

Pakar psikologi dan peneliti dari ASA Indonesia Institute juga menjelaskan terhadap pelaku kekerasan, salah satu yang ditakar lewat “risk assessment” adalah tingkat kemandirian, baik kemandirian finansial maupun social.

 

Lebih lanjut, menurutnya semakin seseorang tidak mandiri, maka akan semakin tinggi risiko perilaku kekerasannya.

“Barangkali ini yang public sangkut pautkan dengan gaya hidup mewah bersangkutan,” ujar Reza.

Baca Juga: Prediksi Skor PSIS Semarang vs Persita Tangerang di BRI Liga 1: Jadwal, Head-to-Head, Rekor Pertemuan

 

Selain itu, Reza juga mengoreksi bahwa MDS bukan masuk dalam kategori anak karena dalam berita yang tersiar dinarasikan “anak pejabat Ditjen Pajak”.

Lanjut Reza, MDS sudah berada di usia dewasa, sehingga dirinya bukan lagi dikategorikan sebagai anak-anak lagi.

“Jadi, sikapi dia sebagai orang dewasa. Beda dengan penyikapan terhadap perilaku anak-anak, terhadap perilaku dewasa publik boleh marah,” jelasnya.

 

Reza juga menyampaikan jika kendaraan mewah yang digunakan pelaku tentunya mendorong peningkatan rasa percaya diri, lebih macho, chauvinistic, sehingga menurunkan pemikiran tentang konsekuensi perbuatannya.

Baca Juga: KUR BRI 2023 Dibuka Februari? Masyarakat Bisa Ajukan Pinjaman hingga Rp50 Juta, Begini Caranya

“Senjata membuat pemiliknya menjadi impulsif, boleh jadi itu sensasi yang bersangkutan selaku pengguna mobil mewah,”paparnya.

 

Disis lain, Reza mengingatkan kepada aparat penegak hukum yang menangani perkara ini agar tidak disertai dengan perasaan sungkan atau segan mengingat latar belakang orang tua dari MDS.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x