Suko menyebut, akan ada dua tipe dari gerhana Hibrid tersebut yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total, kemudian akan terbentuk tiga macam bayangan bulan pada gerhana matahari hibrid itu yaitu diantaranya antumbara, penumbra dan umbra.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa suatu wilayah yang dilewati oleh antumbara akan terlihat gerhana matahari cincin dan akan teramati gerhana matahari sebagian kalau penumbra melewati suatu wilayah.
"Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati Umbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari total," katanya.
Dan pada tahun 2023 ini, diprediksi akan terjadi gerhana sebanyak empat kali yaitu Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 5-6 Mei 2023 bisa dimatai dari Indonesia dan GMH pada 20 April 2023 juga dapat dilihat dari Indonesia.
Pada 14 Oktober, GMC tidak dapat diamati dari Indonesia dan pada 29 Oktober 2023 GBS baru dapat diamati dari Indonesia.***