Mengapa Tanggal 2 Mei Dijadikan Hari Pendidikan Nasional? Ini Sejarah dan Asal-Usul Hardiknas

- 2 Mei 2023, 12:05 WIB
Sosok Ki Hajar Dewantara.
Sosok Ki Hajar Dewantara. /Instagram/@aditya.aceka

Ia berani menentang dan menyampaikan kritik terkait kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Sayangnya, kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial justru menyebabkan ia diasingkan ke Belanda.

Baca Juga: 5 Tempat Kuliner Bakso Urat Terenak di Karawang, Buka Setiap Hari

Tak menyerah dalam memperjuangkan pendidikan untuk kaum pribumi, setelah kembali ke Indonesia Ki Hadjar Dewantara mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa pada 3 Juli 1922.

Dari situ banyak anak-anak Indonesia baik dari keluarga yang mampu hingga keluarga yang tidak mampu dapat merasakan duduk di bangku sekolah. Lembaga itu bertahan hingga negera Indonesia medeka.

Atas jasa-jasanya, Ki Hadjar Dewantara kemudian diangkat sebagai Menteri Pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: KJP Plus Cair 2 Mei 2023? Berikut Penjelasannya dan Kategori Penerima

Dalam dunia pendidikan, Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan yang dikenal sampai saat ini yakni berbunyi "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani."

Arti dari semboyan tersebut adalah: Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan),

Hingga kini, semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara tersebut sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia dan terus digunakan dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia.

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah