Hari Kebangkitan Nasional: Tengok Sejarah Budi Utomo

- 19 Mei 2023, 16:46 WIB
Ilustrasi sejarah Hari Kebangkitan Nasional 2023.
Ilustrasi sejarah Hari Kebangkitan Nasional 2023. /Pixabay.com/OlgaVolkovitskala/

“Kepanikan Informasi” di Pemerintah Kolonial

Baca Juga: 7 Kebiasaan Buruk Ini Dapat Memicu Penyakit Kanker Mulut, Apa Saja?

Interaksi ini harus dilakukan karena jarak yang jauh antara Belanda dan Hindia Belanda. Akibatnya, pemerintah kolonial pun berinteraksi dengan pemerintah pusat di Belanda. Caranya adalah dengan saling bertukar informasi.

“Pemerintah Belanda, dalam hal ini Kementerian Urusan Tanah Jajahan, menerima laporan rutin dari pemerintah yang ada di tanah koloni. Terdapat tukar-menukar surat antara Gubernur Jenderal di Batavia dan Menteri Urusan Tanah Jajahan di Belanda sana. Semua dokumen-dokumen ini dapat ditemukan dalam verbaalarchieven dan mailrapporten,” tulis Jajang Nurjaman dalam artikel Jurnalnya yang berjudul “Information Panic: A Case Study on Boedi Oetomo in the Colonial Reports 1908 – 1915 and 1930 – 1935”, terbit di Jurnal Kearsipan Vol. 13 No. 1, Juni 2018.

Verbaalarchieven merupakan serangkaian keputusan berkesinambungan dalam bentuk menit (minuut bestulen), yang disusun berdasarkan catatan tanggal. Sementara mailrapporten adalah surat laporan yang berguna untuk melengkapi kekurangan yang ada di laporan resmi dari pemerintah kolonial.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Besok, 20 Mei 2023: Aturlah Pengeluaranmu dengan Bijak Agar Keuangan Aman

Budi Utomo dalam Laporan Belanda

Hasil penelitian dari Jajang Nurjaman, ada laporan tentang Budi Utomo dalam Verbaal maupun Mailrapporten. Laporannya terpusat pada awal berdiri dan periode akhir Budi Utomo, yakni tahun 1908 – 1915 dan 1930 – 1935.

Pada periode awal, Pemerintah Belanda mendapatkan sejumlah laporan tentang Budi Utomo. Dari laporan tersebut Budi Utomo dapat dikatakan diawasi oleh Pemerintah Kolonial, meskipun tidak dianggap bahaya.

Hanya saja, di Belanda kekhawatiran tetap ada. Beberapa anggota parlemen was was akan potensi radikal dari organisasi Budi Utomo. Kekhawatiran akan informasi inilah yang disebut oleh Jajang Nurjaman sebagai “Panik Informasi” yang melibatkan Budi Utomo di dalamnya.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Tempat Bakso Urat Paling Endul di Cirebon, Lengkap dengan Alamat dan Jam Bukanya

Laporan tentang Budi Utomo tercatat berkurang pada saat masa kejatuhannya. Selama lima tahun (1930-1935) hanya ada tiga laporan yang isinya tidak jauh berbeda. Isinya berkenaan tentang kongres yang diadakan Budi Utomo.

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x