Sejarah dan Makna Hari Raya Waisak yang Akan Segera Dirayakan Umat Budha

- 25 Mei 2023, 10:32 WIB
Waisak 2023/2567 BE Jatuh Pada Minggu, 4 Juni 2023 Ada Libur Long Weekend untuk Persiapan, Yuk!
Waisak 2023/2567 BE Jatuh Pada Minggu, 4 Juni 2023 Ada Libur Long Weekend untuk Persiapan, Yuk! /Dinas Pariwisata Jawa Tengah/Denpasar Update

Biasanya akan diperingati di bulan purnama, ada 3 makna utama Hari Raya Waisak dalam ajaran umat Buddha, yaitu memuliakan Pangeran Siddhartha, memperingati Pangeran Siddharta menjadi Buddha Gautama setelah mencapai penerangan agung dan mencapai parinibbana serta memuji kematian Buddha Gautama.

Umat Buddha di Hari Waisak akan melarang untuk berbuat kebaikan terutama dengan sesama manusia karena setiap manusia memiliki derajat yang sama dimata Tuhan.

Baca Juga: Daftar Tarif Khusus Teman Bus, Datang ke Sini dan Tunjukkan Ini

Selain itu, Hari Waisak juga sebagai hari untuk mensucikan diri dan menyempurnakan ibadah.

Tradisi yang dilakukan umat Buddha saat perayaan adalah dengan memusatkan perayaan di Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Indonesia.

Saat puncak Hari Waisak umat Buddha akan mengikuti Trisuci Waisak kirab dari Candi Borobudur sejauh 3 kilometer.

Baca Juga: BPNT Cair sampai Tahun Berapa? Cek Jadwal Penyaluran dan Nama Penerima di Sini

Mereka akan membawa perlengkapan puja bakti seperti replika sang Buddha, air berkah, api dharma, dan kitab suci Tripitaka.

Ada prosesi unik yang disebut dengan Pradaksina yang dilakukan umat Buddha dengan mengelilingi Candi Borobudur searah dengan jarum jam sebanyak 3 kali sambil mengucapkan doa.

Mereka akan membawa bunga teratai dan diiringi lagu Buddhang Saranang Gacchami, prosesi ini memiliki makna yang merupakan penghormatan kepada bayangan segala sifat luhur tiratana yaitu Buddha, Dharma, dan Sangha.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: smapangudiluhurbernardusdeltamas.sch.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x