Network
PR DEPOK – Kisah viral seorang wanita korban KDRT tengah menghebohkan dunia maya belakangan ini. Dalam sebuah kejadian yang mengejutkan, setelah berani melaporkan kasus KDRT yang dialaminya ke polisi, wanita tersebut justru ditahan oleh pihak kepolisian. Insiden ini menuai kontroversi dan memicu kekhawatiran akan perlindungan korban KDRT di negara ini.
Seiring dengan beredarnya kabar tentang tentang wanita korban KDRT yang ditahan setelah melapor tentang KDRT, kisahnya menjadi viral dan mendapat perhatian luas dari pengguna media sosial. Banyak yang tidak bisa menyembunyikan keheranan dan rasa tidak percaya atas perlakuan yang diterima oleh wanita tersebut. Hal ini memicu diskusi online yang luas mengenai sistem penegakan hukum, perlindungan korban KDRT, dan keadilan gender.
Menurut laporan yang beredar, wanita korban KDRT tersebut berani melapor ke polisi setelah mengalami tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang berulang kali. Ia berharap dapat mendapatkan perlindungan dan keadilan yang seharusnya diberikan oleh aparat kepolisian. Namun, malah di luar dugaan, wanita tersebut justru ditahan oleh polisi dengan alasan yang belum jelas. Kejadian ini memunculkan pertanyaan besar mengenai keefektifan sistem penegakan hukum dan perlindungan korban KDRT.
Kontroversi ini semakin bertambah ketika berbagai kelompok advokasi dan aktivis Hak Asasi Manusia turut merespons kasus tersebut. Mereka menuntut agar kasus wanita korban KDRT yang ditahan ini segera diusut tuntas dan pelaku tindakan kekerasan diberikan hukuman yang setimpal. Selain itu, pentingnya perbaikan sistem penegakan hukum dan perlindungan korban KDRT juga menjadi sorotan utama dalam konteks kasus ini.
Baca Juga: Ramalan Shio Kelinci, Naga dan Ular Jumat, 26 Mei 2023: Cepat Alami Perubahan Mood
Kabar viral ini berawal dari sebuah cuitan yang menceritakan kisah seorang wanita yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya, tetapi ironisnya setelah melaporkan kejadian tersebut, wanita tersebut malah ditahan oleh polisi.
Cerita ini dibagikan oleh akun @saharahanum di Twitter pada tanggal 24 Mei, yang merupakan kisah kakaknya yang menjadi wanita korban KDRT. Ia menceritakan bahwa kakaknya, yang bernama Putri Balqis, telah menikah selama 14 tahun dengan suaminya yang berinisial BB, namun selama itu ia dikabarkan telah beberapa kali menjadi korban kekerasan oleh suaminya.
"Bulan Februari terjadi penganiayaan terhadap kakak gue, di mana kakak gue matanya disiram Bon Cabe, di jedotin kepalanya ke tembok dan dijambak rambutnya," tulis akun @saharahanum.
Setelah kejadian tersebut, Balqis segera melapor ke polisi mengenai KDRT yang dialaminya. Namun, menurut akun @saharahanum, suaminya juga melaporkan Balqis dengan tuduhan KDRT.
Baca Juga: Rekomendasi Bakso Enak di Kabupaten Ciamis: 7 Kedai Ini Layak Jadi Pilihan!
Di sisi lain, Kasat Reskrim Polres Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, menjelaskan mengapa Putri Balqis ditahan dalam kasus KDRT tersebut pada tanggal 24 Mei. Polisi menjelaskan bahwa terjadi pertengkaran antara Balqis dan suaminya pada tanggal 26 Februari, di mana Balqis diberi bubuk cabai dan terjadi perkelahian.
Ketika terjadi perkelahian, Balqis terdorong dan dengan keras meremas alat kelamin suaminya. Suaminya pun mencoba melepaskan diri dan memukul Balqis. Pada awalnya, Polres Depok mengumumkan bahwa Balqis beserta suaminya telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, polisi menyebutkan bahwa Balqis tidak bersedia bekerjasama sejak awal, termasuk tidak hadir saat dimediasi dengan Restorative Justice dan pemanggilan selama penyelidikan.
Suami Balqis tidak ditahan karena mengalami cedera serius pada bagian kelamin sehingga harus menjalani operasi. Berdasarkan rekomendasi dari dua rumah sakit, polisi tidak melakukan penahanan terhadap suaminya.***
