Kata Lemhanas soal Prediksi Perang Negara Adidaya yang Dapat Mengancam Indonesia

- 26 Mei 2023, 14:46 WIB
Kata Lemhanas soal prediksi perang negara adidaya yang dapat mengancam Indonesia.
Kata Lemhanas soal prediksi perang negara adidaya yang dapat mengancam Indonesia. /Pixabay/mufidpwt

PR DEPOK - Andi Wijayanto selaku gubernur lembaga ketahanan masyarakat (Lemhannas) memprediksi perang antar negara adidaya (hegemonic war) menjadi salah satu ancaman bagi pertahanan ibu kota Nusantara (IKN) yang saat resmi berdiri nanti akan menjadi pusat Indonesia.

 

Saat memberi pemaparan pada acara seminar mengenai IKN di Jakarta pada hari Kamis tanggal 25 Mei 2023, Andi Widjajanto menjelaskan bahwa ancaman perang terbuka tidak datang dari negara tetangga tetapi justru dari dampak tersebut ialah konflik dua negara adidaya yang saat ini pengaruhnya sangat besar dari berbagai dunia, misalnya Amerika dan dan Tiongkok.

Dalam lima sampai sepuluh tahun lagi, kalau memikirkan IKNA, menurut dia ini konteksnya perang hegemonik.

"Itu konteksnya bukan Tiongkok menyerang Indonesia, Amerika Serikat menyerang Indonesia, bukan Malaysia menyerang Indonesia, melainkan saat kita berusaha mempertahankan IKN itu konteksnya ada bertarung pertarungan global maupun pertarungan geopolitik besar Amerika Serikat versus Tiongkok " ujar Andi Widjajanto.

Baca Juga: PKH 2023 Sampai Kapan Cair? Cek Jadwal Penyaluran dan Penerima Bansos di cekbansos.kemensos.go.id

Andi menjelaskan bahwa ikn dan wilayah lain di Indonesia kemungkinan memang tidak menjadi sasaran utama serangan, tetapi Indonesia menjadi titik yang dilintasi atau lewati untuk memobilisasi serangan.

" Indonesia bukan menjadi Mandala utama, mainkan dari Darwin, Adelaide menuju ke Mandala utamanya pasti lewat jalur Alki II. Pasti harus melakukan itu, " kata gurbernur lemhannas RI.

Daerah perairan ALKI II yang membentang dari Selat Lombok, Selat Makassar, dan Laut Sulawesi, kata dia, merupakan daerah pelayaran terbuka yang dekat dengan IKN.

Oleh karna itu, Andi dalam kajian awalnya mengenai pertahanan IKN, beliau menyampaikan ada beberapa skenario pertahanan yang dapat dipersiapkan diantaranya protokol A2/AD (anti akses/ penangkalan wilayah). Strategi pertahanan A2/AD saat ini juga diatur dalam kebijakan umum pertahanan negara (Jakumhaneg).

Baca Juga: Selamat Jalan Kursi Tegak Kereta Api Kelas Ekonomi, Begini Potret Kursi Barunya serta Tanggapan Warganet

Dalam paparan Andi, yang mengutip hasil kajian Lab 45 pada 2022, delapan protokol A2/AD yang dapat digelar di IKN, yaitu pertahanan berlapis, pengawasan laut dan udara, gelar tindakan balasan, penetapan zona larangan terbang, zona ekslusif maritim, pertahanan siber, pemutusan komunikasi, dan diplomasi

Lab 45 adalah lembaga kajian yang berkonsentrasi membuat analisis dan riset mengenai dinamika geopolitik terhadap kemajuan dan stabilitas di Indonesia. Andi Wijayanto merupakan salah satu penasihat senior lab 45.

Andi memaparkan hal hal ini saya ungkapkan sebagai titik awal dari kajian kita memperkuat pertahanan Nusantara tetapi yang saya sampaikan membangun pertahanan Nusantara

"Jadi bukan sekedar membangun ibukota nusantaranya, mainkan memikirkan Bagaimana pertarungan negara hegemoni seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, yang nantinya menjadikan Indonesia, nusantara sebagai salah satu titik yang harus mereka dapatkan untuk memastikan kepentingan dalam kemenangan dalam mereka," ungkapnya.

Baca Juga: Profil Ron DeSantis, Kompatriot Donald Trump dari Partai Republik yang Maju Capres

Dengan demikian ujar dia, cenderung tidak akan bilateral A lawan Indonesia, B lawan Indonesia tetapi A dan B bertarung, lalu Indonesia terjepit di tengah tengah.

Menurut dia Indonesia masih memiliki waktu untuk menyusun strategi pertahanan dan mempersiapkan pasukan alutsistanya untuk membuat makanan berlapis demi menjaga wilayah NKRI, pertama ibukota Nusantara.

Menurut Andi Wijanto ia mengutarakan kita masih bisa punya waktu untuk mengembangkan pertahanan-pertahanan ini terutama untuk mengadopsi teknologi.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x