Network
"Dia penasaran, 'kok jagoan saya bisa kalah ya lawan Anies di pilgub Jakarta', mungkin dia menyadari kesalahannya tuh. Dia waktu itu kan malu-malu kan, nggak secara terbuka dukung Ahok. Nah sekarang ini dia kelihatannya mau terbuka dukung jagoannya nih, mau cawe-cawe. Kepuasan publik 70-80 persen kan gak ingin dia lewatkan," tuturnya.
Namun, kali ini Hendri Satrio tak tahu siapa yang akan didukung Jokowi pada Pilpres 2024 nanti. Bisa Capres yang diusung Partai Gerindra Prabowo Subianto atau Capres yang diusung PDIP Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Tolak Tawaran RB Leipzig untuk Fabio Carvalho, Liverpool Inginkan Hal Ini
Ia meyakini, tujuan Jokowi untuk cawe-cawe agar rasa penasarannya ini bisa terobati.
"Walaupun saya nggak tahu ya, dia mau dukung Ganjar, detak lurus ke Ibu Mega, atau dia mau dukung Pak Prabowo gitu jagoannya dia sendiri. Tapi Anies Baswedan ini harus hadir, harus jadi kontestan, harus jadi peserta, supaya mimpinya Pak Jokowi ini, rasa penasarannya terobati," katanya.
"Gimana mau tanding kalau Aniesnya nggak ada? kan mestinya ada Aniesnya," ujarnya melanjutkan.
Maka, ia meminta publik untuk mendukung Koalisi Perubahan agar Anies maju dan menjadi capres di Pilpres 2024.
Baca Juga: KJP Plus Tahap 1 2023 Bulan Mei Sudah Cair, Segera Cek Status Penerima di kjp.jakarta.go.id
"Makanya kita rakyat nih mesti dukung Nasdem-Demokrat-PKS lah, supaya Anies Baswedan jadi kontestan dulu di Pemilu 2024. Lagian kan kita nih, sebagai rakyat, untuk urusan bangsa dan negara, kemajuan Indonesia, juga mesti ikutan cawe-cawe ya nggak?" katanya.
Sebelumnya, kata cawe-cawe menjadi perbincangan publik usai Presiden Jokowi mengeluarkan kalimat tersebut.
