Umat Buddha Rayakan Waisak di Candi Borobudur, Ini Isi Renungan Biksu Samanta Usala Mahasthavira

- 4 Juni 2023, 15:45 WIB
Dalam merayakan Waisak di Candi Borobudur, Biksu Samanta Usala Mahasthavira menyampaikan renungan seperti ini.
Dalam merayakan Waisak di Candi Borobudur, Biksu Samanta Usala Mahasthavira menyampaikan renungan seperti ini. /pexels/charl durand/

PR DEPOK – Pada Minggu, 4 Juni 2023, yang bertepatan pada Hari Raya Waisak, ribuan umat Buddha melakukan detik-detik Waisak 2567 BE/2023.

Ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali dan pemercikan air suci beserta pembacaan paritta Jayanto dan para umat bersikap Anjali.

Waisak, yang merupakan hari besar umat Buddha yang memperingati 3 peristiwa besar di agama Buddha yaitu Hari Lahirnya Sidharta Gotama (calon Buddha Gautama), peristiwa Sidharta Gotama mendapatkan pencerahan dan hari mangkatnya Buddha.

Peringatan Hari Raya Waisak sebagai penanda bagi kelahiran, pencerahan dan kematian Sang Buddha Siddharta Gautama, Buddha Gautama adalah guru dan memiliki pemikiran, segala kemewahan dan kekayaan tidak menjamin setiap orang akan bahagia.

Baca Juga: Lagu Part of Your World dari Danielle NewJeans Jadi OST The Little Mermaid Versi Korea, Berikut Lirik Lagunya

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Antara News, Biksu Samanta Usala Mahasthavira menyampaikan dalam renungan Waisak, tema Waisak pada tahun ini adalah “aktualisasikan ajaran Buddha di dalam kehidupan sehari-hari.”

Pada penyampaian tersebut ia juga mengatakan pikiran adalah pelopor dari segala tindakan yang dilakukan oleh manusia.

Untuk mengendalikan semua tindakan yang akan dilakukan dimulailah dari meluruskan pandangan dan menjernihkan pikiran. Tanpa mengetahui kondisi dan keadaan diri sendiri maka semua tindakan akan cenderung tidak tepat dan salah penafsiran.

Baca Juga: Baksonya Daging Banget! 7 Tempat Bakso di Pangkal Pinang Cocok Bagi yang Hobi Kulineran

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x