Airlangga Hartarto Ungkap Mandat untuk Menentukan Calon Presiden Diberikan pada Ketua Umum Partai Golkar

- 5 Juni 2023, 11:54 WIB
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa mandat untuk menentukan calon Presiden diberikan padanya.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa mandat untuk menentukan calon Presiden diberikan padanya. /Instagram.com/@airlanggahartarto_official

Baca Juga: 6 Tempat Bakso dan Mie Ayam di Mlarak, Ponorogo yang Bisa Dikunjungi Jika ke Gontor, Catat Alamatnya!

"Untuk caleg wanita, diberikan kemudahan dalam kampanye," ujarnya.

Airlangga menegaskan bahwa Rakernas juga memberikan amanat kepada seluruh ketua DPD dan ketua umum Ormas Hasta Karya, yang telah didirikan maupun yang akan didirikan, untuk bertanggung jawab terhadap kemenangan dalam pemilihan legislatif, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah.

Rakernas Partai Golkar dihadiri oleh sekitar 450 peserta, yang terdiri dari Pengurus DPP Partai Golkar, Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI yang bukan Pengurus DPP Partai Golkar, Ketua Badan/Lembaga DPP Partai Golkar, Ketua Umum Ormas Hasta Karya dan Organisasi Sayap, Ketua, Sekretaris, Wakil Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Provinsi se-Indonesia, dan Kepala Badan Saksi Nasional Partai Golkar Provinsi se-Indonesia.

Partai Golkar adalah salah satu partai politik di Indonesia. Nama "Golkar" merupakan singkatan dari "Partai Golongan Karya." Partai ini didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 oleh mantan Presiden Indonesia yang pertama, yaitu Sukarno.

Baca Juga: Hati-hati! Makanan dan Minuman Ini Menjadi Pantangan bagi Pengidap Asam Urat

Awalnya, Golkar didirikan sebagai alat politik oleh pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. Golkar berperan sebagai partai penguasa yang mendukung kebijakan pemerintah dan menjadi penengah antara pemerintah dan masyarakat.

Selama masa Orde Baru, Golkar memiliki posisi dominan dalam politik Indonesia dan mendominasi parlemen. Partai ini menjadi satu-satunya partai yang diizinkan dalam sistem politik Orde Baru. Golkar juga memiliki berbagai organisasi fungsional seperti serikat buruh, organisasi petani, dan organisasi wanita yang mendukung partai tersebut.

Setelah jatuhnya rezim Orde Baru pada tahun 1998, Golkar mengalami perubahan dalam struktur dan orientasinya. Partai ini mengalami krisis internal dan berusaha untuk bertransformasi menjadi partai yang lebih demokratis.

Baca Juga: Recommended! 6 Warung Bakso Tersedap dan Ternikmat di Makassar, Cek di Sini Lokasinya

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x