Network
PR DEPOK - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi meminta Indonesia belajar dari konflik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai. Megawati pun turut prihatin terhadap Ukraina karena diinvasi oleh Rusia.
Mantan Presiden Megawati ini menilai menurut sudut pandang dia Ukraina kurang cerdas karena berani melakukan pertentangan dengan Rusia. Padahal ketika perang dingin terjadi 1990, Ukraina merupakan negara bagian Uni Soviet.
"Rusia dan Ukraina, coba anak-anak muda ini, coba 'kan kasihan kan Ukraina? Tapi kenapa? Karena tidak bisa mikir dia. Tidak bisa mikirnya kenapa? Ya itu kan Ukraina dahulu bagian dari Rusia, USSR," ucap Megawati yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA.
Menurut presiden Indonesia ke-5 itu, Ukraina lantas memisahkan diri dari Rusia dan mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 24 Agustus 1991.
Baca Juga: BLT BPNT Juni 2023 Cair Rp400.000, Ini Pemilik KTP yang Dapat Bansos Kemensos
Lanjutnya, Ukraina telah melupakan sejarahnya. Namun dia tetap merasa prihatin kepada Ukraina yang telah diinvasi oleh Rusia.
Putri Soekarno presiden pertama ia mengaku sempat berbincang dan mengobrol dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait dengan Ukraina. Putin mengatakan bahwa Rusia membiarkan Ukraina lepas Uni Soviet agar negara itu bisa mandiri.
"Waktu saya ketemu Presiden Putin, beliau bilang, iya biar mereka mandiri karena kalau tidak, mereka bergantung pada Rusia. Aku bilang 'Keren, iya, loh.'," tuturnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Soto di Sekitar Jakarta Fair, Simak Alamatnya
