Network
PR DEPOK - Ketua DPP PDIP Puan Maharani ia mengatakan bahwa perbincangannya dengan ketua umum partai Demokrat AHY merasa seperti obrolan antara kakak-adik.
Pertemuan ini dilakukan di hutan Kota Plataran, Gelora Bung Karno Senayan Jakarta pada Minggu pagi.
Perbincangan tersebut kurang lebih selama satu jam lamanya.
"Banyak sekali yang bisa diomongin bisa seperti kakak dan adik. Tadi mas AHY bilang, 'Mbak boleh, ya saya anggap Mbak sebagai kakak?' iya iya dong," ujar Puan Maharani dilansir dari Antara dalam pertemuan saat memberikan keterangan pers.
Baca Juga: Bikin Nagih! 7 Warung Nasi Goreng Paling Favorit di Padang, Catat Lokasi dan Jadwal Bukanya
Akibat suasana yang begitu akrab, Puan mengaku tidak menyadari telah berbincang dengan AHY selama 1 jam.
"Kalau ngobrol antara ketua umum DPR kayaknya nggak akan satu jam lebih tapi 20 menit sudah selesai," sahut Puan.
Sambungnya, Puan mengakui pertemuan dengan AHY ini sangat dinanti-nantikan oleh pihak PDI Perjuangan.
Melalui pertemuan tersebut, PDI menyepakati bahwa komunikasi politik antara kedua partai tersebut tidak boleh berhenti sampai disini dengan pihak partai Demokrat.
"Politik itu penuh dengan dinamika, sangat dinamis, jadi untuk bisa mencapai satu titik temu di tengah saja, perlu waktu untuk bicara seterusnya," jelas Puan.
Lanjut dia, kalau tidak pernah bertemu, tidak pernah bicara, berpotensi menimbulkan miskomunikasi.
Baca Juga: Dana Bansos PKH Tahap 2 2023 Mulai Cair Hari Ini, Ibu Hamil Dapat Berapa?
"Jadi ini mungkin pertemuan pertama. Akan tetapi, insyallah bukan pertemuan yang terakhir," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, diungkapkan AHY bahwa politik rekonsiliasi sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat.
AHY menjelaskan bahwa PDIP dan partai Demokrat merupakan dua partai yang memiliki pengalaman sebagai partai penguasa, sekaligus memiliki pengalaman sebagai partai oposisi.
Baca Juga: Top 5 Tempat Mie Ayam Terenak di Ponorogo Wajib Dicoba, Cek Alamatnya Disini!
"Untuk bangsa dan negara. Politik rekonsiliasi semacam ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia," sambung AHY.
Ia menambahkan terkait dengan komunikasi dan hubungan antar partai yang belum bisa berjalan dengan naik dan tidak sesuai yang diharapkan dalam kurun waktu dua dekade terakhir, tepatnya sejak 2004.
AHY mengatakan akan tetapi, hadirnya mereka berdua mudah-mudahan juga menjadi oase. ***
