Sungai di Pamekasan Berubah Menjadi Merah Darah, Ini Penyebabnya

- 11 Juli 2023, 14:12 WIB
Penyebab sungai di Pamekasan berubah menjadi merah darah.
Penyebab sungai di Pamekasan berubah menjadi merah darah. /ANTARA

PR DEPOK – Salah satu sungai di Jawa Timur yaitu di Pamekasan yang awalnya berwarna kecoklatan pada umumnya, tiba-tiba sungai ini berubah warna merah pekat seperti darah. Hal ini membuat para warga geger atas kejadian ini.

Berdasarkan informasi yang dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Antara News, yang menyebabkan sungai di Pamekasan berubah warna menjadi merah darah ini, bukan hal mistis namun akibat tercemar dari limbah zat pewarna batik dari pengrajin.

Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan Supriyanto, limbah dari zat pewarna batik ini diperkirakan berasal dari Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan. Pihak Dinas Lingkungan Hidup Pamekasan sudah meminta kepala Desa Klampar melakukan pembinaan kepada warganya agar tidak membuang limbah zat pewarna batik ke sungai.

Desa Klampar merupakan salah satu desa di Kota Pamekasan yang hanya berjarak 7 kilometer dari Kota Pamekasan. Desa ini merupakan sentra perajin batik tulis.

Baca Juga: Pelaku Penipuan Jastip Tiket Konser NCT Dream Telah Ditangkap Kepolisian

Sebelum masyarakat setempat menerima informasi bahwa berubahnya air sungai di Pamekasan ini berwarna merah darah adalah fenomena alam. Lalu pihak Dinas Lingkungan Hidup menerima laporan masyarakat terdapat air sungai yang berwarna merah di Kelurahan Jungcangcang.

Dimana dekat dengan lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pamekasan. Menerima informasi tersebut, pihak Dinas Lingkungan Hidup setempat langsung bertinggap dan melakukan koordinasi dengan Camat, Polsek dan Koramil Kota Pamekasan.

Tim gabungan ini langsung melakukan penelusuran di sungai tersebut dan akhirnya menemukan bahwa di Sentra Batik Klampar yang menyebabkan berubahnya warna sungai menjadi merah darah akibat limbah pewarna batik yang dibuang ke sungai tersebut. Akhirnya pihak Dinas Lingkungan Hidup Pamekasan menghimbau warga untuk membuang limbah pewarna batik.

“Karena itu, kami menghimbau kepada masyarakat yang berada di hilir sungai ini untuk tidak dulu menggunakan air sungai ini untuk kepentingan rumah tangga, seperti mandi dan mencuci dan lain sebagainya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan Supriyanto.

Halaman:

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x