Network
PR DEPOK - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana untuk mengikuti jejak Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri yang menduga bahwa buronan Harun Masiku berada di Indonesia.
Dikatakan Ali Fikri sebagai Kepala Bagian Pemberitaan KPK, akan melanjutkan investigasi mengenai keberadaan Harun Masiku. Pertemuan ini hanyalah langkah awal.
"(Keberadaan Harun Masiku) Itu informasi penting yang akan kita dalami. Jadi pertemuan ini tidak berhenti," ujar Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ News, Senin, 7 Agustus 2023.
Ditambahkannya bahwa secara teknis, kami akan merespon melalui Kedeputian Penindakan dan Kedeputian Informasi dan Data untuk menggali lebih lanjut mengenai informasi yang telah disampaikan oleh Polri melalui Divhubinter.
Baca Juga: HUT ke 78 RI, Inilah Fakta-Fakta Menarik yang Terjadi pada 17 Agustus 1945
"Ke depan, secara teknis akan kita tindak lanjuti melalui Kedeputian Penindakan dan Kedeputian Informasi dan Data untuk menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh Polri melalui Divhubinter," sambungnya.
Ali menegaskan bahwa KPK akan memeriksa setiap informasi yang diberikan oleh Hubinter Polri. Namun, ia menekankan bahwa rincian teknis mengenai upaya pencarian Harun Masiku tidak akan diungkap kepada publik.
Dijelaskannya dirinya meminta pengertian dari semua pihak bahwa hanya dapat membagikan aspek hukumnya, tetapi rincian teknisnya tidak bisa diungkapkan. Itu merupakan urusan teknis yang tidak bisa diumumkan.
"Saya kira teman-teman harus memahami aspek yuridis bisa kami sampaikan ke teman-teman, teknisnya tidak bisa kami sampaikan. Secara teknis tidak akan kita sampaikan karena itu persoalan teknis," tuturnya.
Baca Juga: 5 Warung Soto Suroboyo di Depok, Sajian Soto yang Diberi Ceker Ayam
Selain Harun Masiku, Ali melanjutkan, KPK juga tengah fokus terhadap dua tersangka kasus korupsi lainnya. Ia menekankan bahwa pihaknya serius dalam mengungkap keberadaan ketiga buron tersebut.
Dikatakannya bahwa sebagai prioritasnya adalah menyelesaikan setidaknya tiga kasus atau tersangka yang saat ini berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO), yakni Pulus Tannos yang telah mengubah namanya, serta Kirana Kotama dan Harun Masiku. Kami terus bekerja keras dalam upaya pengejaran mereka dengan bantuan dari Hubinter.
"Saya kira terpenting kami sangat serius menyelesaikan setidaknya tiga perkara atau tersangka yang kini berstatus DPO, ada Pulus Tannos yang sudah berganti nama, kemudian Kirana Kotama dan Harun Masiku. Kami terus lakukan pengejarannya tentu dibantu oleh Hubinter," tukasnya.***
