Ada 30 Peserta yang Jadi Korban Pelecehan dalam Kontes Kecantikan Miss Universe Indonesia

- 10 Agustus 2023, 10:51 WIB
Ada 30 Peserta yang Jadi Korban Pelecehan dalam Kontes Kecantikan Miss Universe Indonesia.
Ada 30 Peserta yang Jadi Korban Pelecehan dalam Kontes Kecantikan Miss Universe Indonesia. /Instagram @missuniverse_id

PR DEPOK - Dalam sorotan yang makin intens, Mellisa Anggraini, kuasa hukum para peserta yang menjadi korban pelecehan dalam kontes kecantikan, mengungkap fakta yang mengguncang. Ternyata, tak hanya satu atau dua korban, tetapi sudah 30 peserta yang mengalami nasib yang mengenaskan dalam ajang prestisius ini.

 

Disampaikan dengan tegas sambil melangkah ke kantor Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) di Polda Metro Jaya pada hari Rabu yang mendung, Mellisa melaporkan ternyata kenyataannya, ada 30 individu yang terpengaruh oleh peristiwa ini. Meskipun saat ini baru ada 7 yang telah memberi mandat kepada kami, namun kami yakin angka ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

"Sebenarnya yang mengalami ada 30 orang. Tapi yang baru memberikan kuasa baru 7 orang. Tapi berjalannya waktu terus bertambah," katanya saat mendatangi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, pada Rabu, 9 Agustus 2023.

Mellisa, sosok yang tak hanya berdiri sebagai kuasa hukum tetapi juga sebagai juru bicara untuk keadilan, menyampaikan alasannya hadir di Polda Metro Jaya. Tidak hanya sekedar melaporkan kasus ini, tetapi juga memberikan kronologi rinci yang mendalam kepada pihak berwenang.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Warung Bakso Paling Mantap di Kudus, Ini Alamatnya

Diungkapkannya dengan serius, penuh tatapan tajam yang menunjukkan tekadnya untuk melapor bahwa dirinya tidak hanya berbicara sebagaimana yang para korban sampaikan, tetapi juga mencoba menggali lebih dalam tentang segala hal yang mereka alami dan perlu mengerti dampak yang mereka tanggung dan juga memahami apa yang mendorong mereka untuk berani melangkah mengungkapkan ini semua. Kronologi yang sangat penting ini akan kami ungkapkan secara menyeluruh.

"Tentu saya menyampaikan apa yang disampaikan oleh para korban, apa-apa yang mereka alami," katanya.

Dalam langkah berani ini, Mellisa tak hanya mengandalkan kata-kata tajamnya. Ia telah mengumpulkan bukti-bukti yang lebih kuat, yang siap dia sampaikan kepada pihak berwenang. Meskipun saat ini, dia masih merahasiakan rincian bukti ini, tetapi percayalah, itu adalah langkah strategis yang tidak boleh diabaikan begitu saja.

Di sisi lain, Polda Metro Jaya tidak tinggal diam. Mereka dengan cepat merespons situasi ini, seakan ingin memberikan tindakan konkret sebagai bentuk dukungan kepada korban. Salah satu langkah pertama yang mereka lakukan adalah meminta keterangan langsung dari para korban, dalam hal ini adalah para perempuan berani yang mengalami pelecehan seksual yang memalukan ini.

Baca Juga: 6 Tempat Makan Gudeg di Pemalang yang Paling Populer, Rasa Gudegnya Top! Kot

Dikatakan oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kompol Yuliansyah dengan tegas, sambil menunjukkan keberanian dan tekadnya, dirinya akan segera mengundang para korban untuk memberikan kesaksian mereka. Kami ingin mendengar cerita dari sudut pandang mereka, ingin merasakan apa yang mereka rasakan saat itu, dan bagaimana ini semua terjadi.

"Yang pasti kita akan panggil dulu korban, kita mintai keterangan dalam waktu dekat," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (8/8).

Namun, Yuliansyah tidak hanya mengutarakan niatnya untuk memberikan keadilan semata. Ia juga menyoroti pentingnya perspektif para korban. "Kami akan memberikan mereka panggung untuk bercerita.

Ia ingin mendalami setiap sisi peristiwa ini, untuk bisa menghadirkan kebenaran yang komprehensif. Namun, kami juga tidak ingin melukai perasaan dan privasi mereka lebih dalam," paparnya sambil menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang sensitif dan manusiawi.

Baca Juga: 5 Gudeg Terbaik di Sragen Ini Wajib Dicoba

Terkait rencana pemanggilan para korban ini, Yuliansyah memberikan penjelasan bahwa pihaknya tengah bekerja untuk mencapai kesepakatan bersama.

Tegasnya, sambil menegaskan komitmen mereka untuk memberikan perlindungan dan keadilan yang pantas bagi para korban dan dirinya masih berkoordinasi dengan kuasa hukum para korban. Kami ingin memastikan bahwa momen ini tidak hanya memberikan jawaban kepada publik, tetapi juga memberikan kesempatan kepada korban untuk menyuarakan pengalaman mereka dengan persiapan yang matang.

"Kita mau koordinasi ini dengan kuasa hukum pelapor, kapan mereka siap datang," katanya.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah