Solusi Cemerlang Melawan Polusi Udara di Jakarta: Bernapas Lega dalam Udara Bersih

- 16 Agustus 2023, 12:02 WIB
Ilustrasi polusi di Jakarta
Ilustrasi polusi di Jakarta /Antara/Indrianto Eko Suwarso/

PR DEPOK - Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta mencapai level Sedang pada Selasa, 15 Agustus 2023. Menurut data dari IQAir, AQI Jakarta adalah 103 pada pukul 13.00 waktu setempat, yang berarti bahwa konsentrasi partikel halus PM2.5 di udara mencapai 37,6 mikrogram per meter kubik (µg/m3).

PM2.5 adalah partikel yang sangat kecil dan berbahaya yang dapat menembus paru-paru dan aliran darah, menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, asma, dan kanker.

Polusi udara di Jakarta disebabkan oleh berbagai faktor, seperti lalu lintas kendaraan bermotor, pembakaran sampah, aktivitas industri, dan pembakaran lahan. Polusi udara juga dipengaruhi oleh cuaca, seperti angin, kelembaban, dan hujan.

Baca Juga: Paling Maknyus! 7 Varian Warung Bakso di Samarinda, Simak Lokasinya

Semakin kita menyadari, semakin jelas bahwa Jakarta tengah berhadapan dengan tantangan serius: polusi udara. Langit biru yang dulu indah dan segar di Ibu Kota kini tercemar oleh partikel-partikel berbahaya yang mengancam kesehatan dan lingkungan kita. Namun, di tengah tantangan ini, terdapat cahaya harapan yang menuntun kita menuju udara yang bersih dan jernih.

Salah satu kunci keberhasilan dalam melawan polusi udara di Jakarta adalah berpindah dari ketergantungan pada bahan bakar fosil ke arah energi terbarukan.

Sinar matahari yang melimpah dan angin yang bertiup dengan lembut mampu menghasilkan energi bersih tanpa meninggalkan jejak polusi. Langkah ini bukan hanya mengurangi dampak polusi udara, tetapi juga memberi dorongan kuat dalam menghadapi perubahan iklim.

Baca Juga: Perbandingan Spesifikasi Oppo Reno10 Pro vs Nothing Phone 2

Perubahan di sektor transportasi juga memiliki dampak besar di Jakarta. Mendorong penggunaan transportasi publik, merangkul kendaraan listrik, dan memeluk gaya hidup berkelanjutan adalah tindakan nyata yang dapat menurunkan kemacetan dan meredakan emisi berbahaya dari knalpot kendaraan bermotor.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: WHO Iqair


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x