Untuk itu, Junimart meminta KPI sebaiknya fokus sesuai tugas dan fungsinya.
“Urusin itu masalah konten-konten yang jelas-jelas melanggar norma. Jangan karena desakan politik justru ikut-ikutan berpolitik," ucap Junimart.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo yang diusung PDIP sebagai bakal calon presiden muncul dalam video azan magrib di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia.
Alhasil muncul banyak persepsi yang mengaitkan dengan politik identitas. Oleh karena itu, KPI meminta klarifikasi dari stasiun TV terkait.
"Kami sedang melakukan kajian terhadap hal tersebut dan kami minta segera klarifikasi Lembaga Penyiaran yang menayangkan," ujar Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Aliyah.
Sementara itu, partai politik koalisi pengusung dan pendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres pada Pemilu 2024 sudah menegaskan bahwa kemunculan Ganjar Pranowo di stasiun TV bukanlah politik identitas.***