Transformasi UMKM Menuju Masa Depan Digital

- 6 Oktober 2023, 13:16 WIB
BRIN menyelenggarakan Simposium Mini (SIMPONI) ke-4 dengan tema
BRIN menyelenggarakan Simposium Mini (SIMPONI) ke-4 dengan tema /UNSPLASH/@deviyahya

PR DEPOK - Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan (PR EIJP) di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan Simposium Mini (SIMPONI) ke-4 dengan tema "Digitalisasi: Perkembangan, Kebijakan, dan Penerapannya di Sektor Bisnis".

 

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring, menyoroti peran vital teknologi digital dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, pada Kamis, 5 Oktober 2023.

Menurut Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat (OR TKPEKM) BRIN, Agus Eko Nugroho, diskusi ini adalah bagian dari upaya para periset ekonomi untuk mengasah kemampuan analisis mereka dan memahami tren pembangunan ekonomi ke depan. Nugroho menekankan pentingnya mempertajam strategi dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Dalam paparannya yang bertajuk 'Tantangan Perekonomian Mencapai Indonesia Emas 2045', Nugroho menyuguhkan data pertumbuhan PDB nasional rata-rata sebesar 4% dalam periode 2015-2022.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Besok 7 Oktober 2023: Fokus Bekerja akan Berikan Kemajuan dalam Kariermu

Total Factor Productivity (TFP) Indonesia juga dinilai masih jauh di bawah Korea Selatan dan Tiongkok, memunculkan potensi stagnasi pertumbuhan jangka panjang, penurunan daya saing, dan inklusivitas ekonomi yang rendah.

Masalah utama dihadapi oleh UMKM adalah kurangnya kemampuan teknologi dan inovasi, menyebabkan daya saing produk mereka turun, dan mengakibatkan kesulitan akses pasar dan perolehan modal.

 

Dari perspektif Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, I Nyoman Adhiarna, pertumbuhan pesat penetrasi internet menjadi katalisator utama transformasi digital di Indonesia.

Dia mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, nilai transaksi e-commerce diharapkan mencapai Rp 526 Triliun. Adhiarna memandang bahwa digitalisasi dapat mengoptimalkan efisiensi sektor logistik dan industri, memangkas biaya produksi hingga 23%.

Baca Juga: Lirik Lagu GODS - NewJeans, OST League of Legends World Championship 2023

Adhiarna juga memaparkan bahwa pada tahun 2023, terdapat 18.000 UMKM yang telah beralih ke teknologi digital, dengan target 33.000 UMKM di tahun 2024.

Selain itu, ia menekankan pentingnya membangun pemerintahan digital yang transparan untuk meningkatkan layanan publik, serta memberdayakan masyarakat dalam mengembangkan ekosistem digital.

 

Dewan Komisaris PT. Telkom Indonesia, Marcelino Pandin, membahas perkembangan pasca pandemi yang meningkatkan penggunaan teknologi digital, terutama di sektor logistik, telemedis, perbankan, dan perdagangan.

Namun, Pandin juga mengidentifikasi tantangan signifikan akibat kondisi makroekonomi yang tidak stabil, termasuk ketegangan geopolitik, inflasi, kenaikan bunga oleh The Fed, dan dampak pandemi.

Baca Juga: Keluhkan Oknum Parkir Liar di Pasar Tanah Abang, Netizen: Siapa yang Mau Belanja Kalau Kayak Gini?

Pandin menegaskan bahwa meskipun Indonesia memiliki potensi sebagai pasar terbesar untuk ekonomi digital, masih terdapat kesenjangan dalam memaksimalkannya.

Infrastruktur konektivitas, regulasi yang tepat, serta pengelolaan data yang efektif menjadi faktor kunci dalam menciptakan kondisi digitalisasi yang optimal.

 

Di akhir sesi, Peneliti Ahli Utama PR EIJP BRIN, Eman Aminullah, dan Wati Hermawati, membahas tentang ekosistem UMKM digital dan digitalisasi di UMKM. Meskipun UMKM konvensional telah beralih ke platform digital, harga produk UMKM masih belum dapat bersaing dengan produk impor, social commerce, dan e-commerce.

Hal ini menunjukkan perlunya langkah strategis untuk meningkatkan daya saing produk lokal dan memenuhi standar pasar ekspor.

Baca Juga: Segini Besaran Dana Bantuan KJP Plus Oktober 2023 yang Cair ke Rekening Peserta Didik

Dengan diakhiri oleh sesi-sesi berbobot ini, SIMPONI ke-4 telah menyediakan wadah bagi para pakar dan praktisi untuk membahas tantangan dan peluang terkait digitalisasi dalam pengembangan ekonomi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. ***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x