Fakta Forensik Kematian Mirna Salihin yang Diungkap dr.Djaja, Meninggal Bukan Karena Sianida?

- 7 Oktober 2023, 14:08 WIB
Ahli forensik, dr. Djaja, mengungkap fakta saat dirinya mengotopsi jenazah Mirna, tak ditemukan sianida dalam bagian tubuh ini.
Ahli forensik, dr. Djaja, mengungkap fakta saat dirinya mengotopsi jenazah Mirna, tak ditemukan sianida dalam bagian tubuh ini. /Tangkap layar YouTube/dr. Richard Lee MARS/

Baca Juga: Enak Rek! 8 Kudapan Ayam Bakar di Surabaya, Dagingnya Empuk dan Bumbunya Mantap!

Lebih lanjut, dr. Djaja menjelaskan bahwa munculnya warna merah terang pada jasad orang yang meninggal karena keracunan sianida, disebabkan karena mekanisme sianida saat masuk ke darah.

Menurut dr. Djaja, sianida yang masuk ke darah akan mengikat enzim pernapasan, menyebabkan oksigen tidak bisa mengalir ke jaringan. Akibatnya kadar HbO2 dalam darah tinggi.

Kondisi ini menyebabkan jaringan kekurangan oksigen tetapi kadar oksigen jadi menumpuk (banyak) di dalam darah. Akibatnya, jasad orang yang meninggal karena keracunan sianida berwarna merah.

"Merah terang bukan cuma di muka. Kalau misal dibuka sampai ke dalam lambungnya bengkak warnanya merah terang," jelas dr. Djaja.

Baca Juga: Eco Sanget! Ini 4 Warung Makan Soto di Gunung Kidul, Kuah Segar Nikmatnya Bikin Nagih

"Dia (Mirna) gak merah, biru, terus saya tekankan, lambungnya ketekan, supaya keluar hawa kan, saya gak nyium (bau sianida). Gak nyium sama sekali. Jadi saya yakin, yakin itu bukan sianida," tambahnya.

Di sisi lain, dr. Djaja mengaku bahwa dirinya telah melakukan penelitian terhadap orang yang bisa mencium bau sianida. Hasilnya, 84 persen orang Indonesia bisa mencium sianida dengan kandungan 1 mg/L.

"Saya yang melakukan penelitian, 1 mg/L itu dia akan kecium, tapi kalau 10 mg/L dia cium, pasti mabok," kata dr. Djaja.

Dalam proses penyelidikan kasus Mirna, waktu itu, saat ditanya Otto Hasibuan selaku pengacara Jessica Wongso, dr. Dajaj juga mengatakan bahwa dirinya yakin penyebab kematian Mirna bukan sianida.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: YouTube dr. Richard Lee, MARS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah