Periode September dan Oktober, Indonesia Akan Mengalami Cuaca Ekstrim Akibat Kulminasi Matahari

- 7 September 2020, 20:41 WIB
Ilustrasi cuaca panas.
Ilustrasi cuaca panas. /Pexels

PR DEPOK - Terhitung mulai 7 September hingga Oktober 2020, sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan matahari.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari BMKG, hari tanpa bayangan merupakan proses terjadinya fenomena saat matahari berada tepat di posisi paling tinggi di atas langit.

Matahari akan mengalami proses deklinasi bersamaan dengan derajat lintang pengamat, fenomenanya ini kemudian disebut sebagai kulminasi utama.

Posisi matahari yang tegak lurus saat proses kulminasi, tidak hanya berimbas pada hilangnya suatu bayangan, kondisi tersebut juga memengaruhi cuaca ekstrim di negara tropis seperti berikut.

Suhu di udara semakin meningkat, panas yang dihasilkan mencapai 32 derajat celcius di siang hari.

Baca Juga: Studi Ungkap 12 Minggu Usai Pasien Covid-19 Sembuh, Kerusakan Paru-paru Berkurang Hingga 56 Persen

Cuaca panas masih akan dirasakan hingga beberapa hari setelah puncak proses kulminasi matahari.

Sebanyak 40 persen kelembapan pada udara akan berangsur menurun.

Sementara itu meski mayoritas masyarakat Indonesia sudah terbiasa beradaptasi dengan suhu yang cukup panas, dengan munculnya fenomena kulminasi matahari, cuaca tentu akan semakin meningkat lebih panas dari biasanya.

Kondisi tersebut juga bisa memengaruhi kesehatan seperti dehidrasi, sistem imun yang menurun, terjadi iritasi pada kulit hingga meningkatkan resiko kerusakan pada otak serta jantung.

Guna mengantisispasi perubahan fenomena kulminasi yang berdampak buruk bagi kesehatan, upaya-upaya berikut bisa Anda lakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Mengoleskan krim pelindung seperti tabir surya dengan kandungan spf minimal berkisar di angka 30, pada tubuh dan wajah.

Khusus bagi Anda yang hendak beraktivitas di luar ruangan, krim pelindung tersebut harus dioleskan secara rutin untuk meminimalisir dampak kulminasi secara optimal.

Baca Juga: Kecanduan Judi Online Hingga Alami Depresi, Mantan Supervisor Kehilangan Keluarga dan Pekerjaannya

Mengonsumsi makanan yang kaya kandungan air serta konsumsi air yang cukup dengan menerapkan pola minum delapan gelas setiap harinya.

Jika mungkin dilakukan, usahakan agar Anda terjaga di dalam rumah saat siang hari. Tetapi jika tidak bisa Anda dapat mengantisipasinya dengan mengenakan aksesoris pelindung tambahan seperti topi.

Terus mengikuti pantauan informasi yang diberikan oleh pihak BMKG.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: BMKG RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x