Pasalnya dalam kerangka demokrasi, konsep politik dinasti tidak sesuai, karena keputusannya ada di tangan rakyat.
Contoh juga diberikan Anis Matta tentang peran Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Puan Maharani dalam kancah politik di Indonesia.
Keduanya selalu dianggap melanjutkan kebijakan politik yang dilakukan oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Usut Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Terhadap Syahrul Yasin Limpo, Polisi Sita Dokumen dari KPK
Belum jelas apa yang akan dibicarakan Megawati dengan Gibran dalam pertemuan itu.
Apakah Gibran menjadi Jurkamnya Ganjar atau menjadi Cawapresnya Prabowo.
Lalu bagaimana langkah Gibran Rakabuming Raka selanjutnya, hal ini masih menjadi tanda tanya oleh banyak pihak.***