Lalu pada tahun 1811 Daendels dipanggil pulang ke Belanda dan ditahun yang sama pulau Jawa diserbu oleh Inggris. Kemudian Thomas Stamford Raffles yaitu seorang ilmuwan diangkat menjadi Letnan Gubernur Jawa.
Lalu adanya perubahan kebijakan dan Kabinet Gubernur Jenderal dipaksakan untuk Groot-Militaire Hospitalen, dipindahkan ke lokasi RSPAD sekarang.
Dimana pembangunan rumah sakit ini selesai pada tahun 1836 dan tetap berfungsi sebagai rumah sakit militer namun menjadi pusat penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan juga.
Sejarah RSPAD Gatot Soebroto Masa Penjajahan Belanda
Pada tahun 1942 setelah pasukan militer Hindia Belanda menyerah kepada militer Jepang yang dipimpin oleh Hitosyi Imamura. Lalu rumah sakit militer menjadi di bawah komando Angkatan Darat Jepang dan dikenal sebagai Rikugun Byoin.
Lalu pada saat Jepang menyerah akibat bom Hiroshima dan Nagasaki, Belanda masih belum mengakui kedaulatan Indonesia dan akhirnya Rikugun Byoin kembali ke tangan Belanda dan menjadi Militaire Geneeskundige Dienst (Rumah Sakit Jawatan Kesehatan Angkatan Darat) atau dikenal dengan Leger Hospitaal.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mie Kocok di Jalan Braga Bandung: Nikmati Kelezatan Tradisional yang Menggoda
Penyerahan Leger Hospital Ke Pemerintahan Indonesia
Pada tahun 1950 akhirnya pemerintahan Belanda secara resmi menyerahkan Leger Hospitaal kepada TNI dan berubah namanya dengan Rumah Sakit Tentara Pusat yang disingkat RSTP dan Letkol dr. Satrio menjadi pimpinan RSTP.