Kerja Sama Ekspor-Impor: Koperasi Produsen Lada Hitam Lampung dan Pembeli Malaysia Perkuat Hubungan Dagang

- 2 November 2023, 07:44 WIB
Ilustrasi ekspor impor
Ilustrasi ekspor impor /Pixabay/Thanasis Papazacharias

PR DEPOK - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung, Elvira Umihanni, mengumumkan bahwa salah satu koperasi produsen lada hitam di daerahnya sedang mempersiapkan pelaksanaan ekspor perdana biji lada hitam ke Malaysia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk lada Lampung.

Pada sebuah temu bisnis yang diadakan beberapa waktu lalu, petani, koperasi, kelompok tani, industri, dan pengusaha baik dari dalam maupun luar negeri berkumpul untuk membahas pengembangan produksi lada Lampung.

Hasil dari kegiatan tersebut adalah minat dari dua pembeli potensial asal Malaysia dan India untuk membeli biji lada hitam asal Lampung.

Baca Juga: Petualangan Kuliner Hebat di Palembang: Menjelajahi 5 Surga Bakso Paling Nikmat!

Pembeli dari Malaysia telah menunjukkan komitmen untuk membeli satu kontainer lada hitam asal Lampung dengan nilai mencapai lebih dari Rp1 miliar.

Saat ini, Koperasi Lada Hitam Mutiara Cahaya Baru yang berlokasi di Desa Sukadana Baru, Margatiga, Kabupaten Lampung Timur, tengah mempersiapkan segala persyaratan administrasi dan pembiayaan untuk pelaksanaan ekspor perdana ini.

Elvira Umihanni menekankan pentingnya pendampingan dalam hal pembiayaan dan administrasi agar kegiatan ekspor ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Forum Investasi Lampung, Bea Cukai, serta Balai Karantina Pertanian akan terlibat dalam membantu proses ekspor lada hitam ini.

Baca Juga: 7 Bakmi Paling Nikmat di Kudus yang Tempatnya Favorit Warga Lokal

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, juga mengungkapkan niat Malaysia untuk meningkatkan perdagangan dengan anggota Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP) sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat perekonomian.

Tarif yang lebih rendah dari perjanjian perdagangan bebas ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar untuk ekspor utama Malaysia, termasuk minyak sawit, produk listrik dan elektronik, serta suku cadang otomotif.

Meskipun Malaysia menghadapi penurunan ekspor sebesar 8,4 persen dari Januari hingga September tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, pemerintah berusaha untuk mengatasi tantangan ekonomi global dengan strategi ini.

Baca Juga: Cek Status KJP Plus 2023 Tahap 2: Penetapan Penerima Melalui SK Gubernur Sudah Rampung

Pemerintah Malaysia berupaya meningkatkan ekspornya, terutama ke negara-negara anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), untuk mengatasi tantangan ekonomi global.

Selain itu, Malaysia juga berfokus pada peningkatan perdagangan dengan anggota Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP) sebagai strategi untuk memperkuat perekonomian.

Meskipun Malaysia mengalami penurunan ekspor sebesar 8,4 persen dari Januari hingga September tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, pemerintah optimis bahwa langkah-langkah ini akan membantu mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi.

Diharapkan, koperasi produsen lada hitam dari Lampung dapat terus mengembangkan kemampuannya dalam melakukan ekspor secara mandiri di masa depan dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x