Ketua IDI Kabupaten Bangkalan Dinyatakan Positif Terpapar Covid-19

- 12 September 2020, 15:05 WIB
IKATAN Dokter Indonesia (IDI) memberikan masukan terkait fenomena penolakan jenazah.*
IKATAN Dokter Indonesia (IDI) memberikan masukan terkait fenomena penolakan jenazah.* /Antara

PR DEPOK - Kasus penyebaran Covid-19 semakin meningkat, terutama paparan virus tersebut juga memiliki resiko kepada para tenaga medis.

Namun diketahui saat ini Wakil Direktur (Wadir) RSUD Syamrabu Kabupaten Bangkalan Jawa Timur yang juga merupakan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bangkalan dr Farhat Suryaningrat dikonfimasikan telah positif terkena paparan Covid-19.

Kini dr Farhat tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit dr Soetomo Kota Surabaya, Jawa Timur.

Baca Juga: Langkah Anies Baswedan Dinilai Belum Nyata, Fraksi PDIP DKI Usul Opsi Lain Kontra PSBB Total Jakarta

Hal senada juga dijelaskan oleh Ketua Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Bangkalan, Abdul Latif Amin Imron.

Dalam pejelasannya, Abdul membenarkan terkait kabar dr Farhat yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19.

Abdul juga menerangkan saat ini kondisi dari Ketua IDI tersebut sudah berangsur membaik.

Baca Juga: Siap Gelar Pilkada 2020, KPU Lakukan Simulasi Pemilihan dengan Protokol Kesehatan

"Kondisinya sudah membaik, sambung doanya semoga pasien terkonfirmasi Covid-19 di Bangkalan tidak sampai bertambah," kata pria yang juga Bupati Bangkalan itu pada Sabtu, 12 September 2020 dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Humas Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangkalan, Agus Zain.

Dirinya menjelaskan pihaknya turut prihatin atas kabar yang tersebut, sebab selama ini diketahui dr Farhat merupakan pejuang tenaga medis yang turut serta dalam berjuang menghalau dan menghadapu pandemi Covid-19.

Baca Juga: Waspada, Peneliti Ungkap Covid-19 Bisa Bunuh Sel-Sel Otak Manusia

Namun, nasib berkata lain kini dr Farhat lah yang terpapar dinyatakan positif Covid-19 saat ini.

Agus juga mengimbau masyarakat dapat mengambil pelajaran dalam kejadian yang dialmi oleh dr Farhat.

Hal ini lantaran hingga saat ini vaksin Covid-19 belum ada, serta masyarakat juga harus patuh dalam menaati protokol kesehatan yang sudah diarahkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Pilkada 2020 Didesak untuk Ditunda, Direktur Eksekutif LKPI: Jangan Ngotot, Demi Kemanusiaan

"Kejadian ini menjadi pelajaran bagi masyarakat luas, karena vaksin Covid-19 sampai saat ini belum ada dan tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan masih rendah, protokol kesehatan adalah viksin utama saat ini," tutur Agus.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x