UNHCR juga mengatakan bahwa pengungsi Rohingya ini adalah orang-orang yang tangguh, bila dikerjakan akan berkontribusi besar kepada masyarakat.
Diketahui jika kedatangan warga Rohingya dari Rohingya ini karena telah teraniaya dan diusir dari Myanmar dan menyelamatkan diri ke negara mayoritas muslim seperti Thailand, Malaysia dan Indonesia. Mereka datang biasanya pada bulan April dan November karena kondisi laut tenang.
Sudah bertahun-tahun warga Rohingya telah meninggalkan Myanmar yang mayoritas agama Buddha. Rohingya dianggap oleh Myanmar sebagai penyusup asing dari Asia Selatan dan ditolak kewarganegaraan dan menjadi sasaran kekerasan.
Hampir satu juta warga Rohingya tinggal di kamp pengungsi yang berlokasi di distrik perbatasan Bangladesh, Cox's Bazar, sebagian besar mereka yang melarikan diri dari aksi kekerasan yang dipimpin militer di Myanmar dimulai pada tahun 2017.***