Diketahui, legenda sepasang suami an istri yang hidup saling berdampingan yaitu Puka dan Tobi.
Saat itu, istri dari Puka dan Tobi sma-sama sedang mengandung untuk menjaganya, mereka pun sepakat untuk membuat status saat anak mereka lahir.
Menurutnya, apabila aka perempuan yang lahir maka statusnya mame (om/paman) dan jika anak laki-laki dipandang Opu (ipar).
Baca Juga: 6 Rekomendasi Nasi Goreng Ternikmat di Banjarbaru, Cek Alamat di Sini
Akan tetapi, pada saat itu istri Tobi melahirkan anak perempuan maka sampai hari ini pun Puka memandang mereka adalah mame.
Tobias mengatakan sejak awal Puka selalu membuat gunung dari material pasir dan batu, tetapi usahanya gagal.
Karena tidak kunjung selesai, suku Tobi atau mame datang membantu dengan memasang tempurung di puncak kedua gunung tersebut.
Baca Juga: Wajib Banget Cobain! Ini Rekomendasi 7 Rumah Makan Terlezat di Lombok
Kisah dua orang ibu yang melahirkan anak laki-laki dan perempuan itulah yang menjadi asal usul Bele yang kini disebut Lewotobi laki-laki dan perempuan.
Selain itu, ada fakta menarik yang harus diketahui bahwa gunung Lewotobi adalah Gunung Pemburu yang mencari babi hutan dan rusa.