Dukung Petani di Hari Tani Nasional, Aliansi Gerak di Makassar Mendapatkan Tindakan Represif Aparat

- 24 September 2020, 20:00 WIB
ILUSTRASI bentrokan.*
ILUSTRASI bentrokan.* /Dok. Pikiran Rakyat./

PR DEPOK - Hari Tani Nasional diperingati setiap tanggal 24 September atau jatuh tepat di hari ini. Dalam memperingati Hari Tani Nasional, aliansi gerak di Makassar menggelar aksi guna mendukung perjuangan para petani yang telah menyelamatkan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) dari pembajakan Omnibus Law.

Akan tetapi dalam aksi tersebut, aliansi gerak di Makassar mendapatkan perlakuan represif oleh aparat penegak hukum setempat dan bentrokan tidak dapat terhindarkan. 

Kejadian bentrok tersebut terekam dalam video yang dibagikan oleh akun instagram @walhi.nasional, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Cek ATM Anda Segera, Bantuan Subsidi Gaji Tahap 4 Sudah Cair

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

[ALERTA] Aksi peringatan Hari Tani Nasional oleh aliansi Gerak di Makassar direpresif oleh aparat. sekitar 21 massa aksi ditangkap oleh aparat Kepolisian, Liat sikap Aparat yang katanya profesional dlm bertindak Ada korban luka! Kronologis penangkapan dan pemukulan terhadap massa aksi 60 tahun Hari Tani Nasional di Makassar Pukul 14.00 wita, beberapa orang dari arah depan kantor DPRD masuk ke dalam barisan massa aksi. 14.15 wita, pasukan pengamanan tim penikam merapati barisan massa aksi, yang memblokade setengah jalur depan Kantor DPRD Sulsel. Sekitar pukul 14.40 wita. Massa masih sedang melakukan orasi dan membuat simpul barisan. Tiba tiba satuan polisi, maju dan menangkapi satu satu massa yang sedang berada dalam kumpulan massa aksi Gerak Rakyat Makassar. Mereka yang ditangkap seperti sudah di target, karena polisi sudah bersiap-siap sejak awal. Tanpa himbauan sebelumnya. Mereka yang ditangkap, di piting, di seret di aspal, di keroyok dengan cara di pukul dan ditendang. Kemudian Di masukkan ke dalam mobil Jatanras, avansa putih dan truk polisi Massa aksi yang mengikuti kawannya yang di tangkapi ikut di kejar (diburu) dipukul dan ditangkap. Diantara mereka terdapat yang mengalami luka hingga mengucur darah di bagian wajah. Belum terdapat angka pasti yang ditangkapi. Sekitar hampir 20an orang. Pukul 14.54 wita mereka di bawa ke kantor Polrestabes Makassar @divhumaspolri @dandhy_laksono @najwashihab @presidenilc @humas_polda_sulsel @polda_sulsel #HTN2020 #UUPAdibajakomnibus #petanitolakomninuslaw #reklaimingtanahair #JalankanReformaAgrariaSejati #jegalomnibuslaw #JegalSampaiGagal #AdildanLestari #PulihkanIndonesia

Sebuah kiriman dibagikan oleh Walhinasional (@walhi.nasional) pada

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Nasional merupakan organisasi lingkungan hidup independen dan non-profit terbesar di Indonesia.

Dalam unggahan tersebut, terdapat 21 massa aksi yang ditangkap oleh aparat Kepolisian.

Berdasarkan kabar yang dihimpun dalam narasi di unggahan tersebut, kejadian itu terjadi pada pukul 14.00 WITA.

"Ketika pasukan massa sedang melakukan orasi dan membuat simpul barisan di depan Kantor DPRD Sulawesi Selatan, pada pukul 14.15 WITA," kata akun Instagram @walhi.nasional dalam narasi unggahannya.

Baca Juga: Jam Iklim Prediksi Usia Bumi Tinggal 7 Tahun Lagi, NASA: Akan Ada Gelombang Panas Ekstrem

Satuan polisi tiba-tiba maju dan menangkap satu persatu massa yang sedang berada dalam kumpulan massa aksi Gerak Rakyat Makassar.

Diduga massa yang ditangkap seolah telah ditandai karena polisi sudah bersiap-siap sejak awal dan tidak memberikan himbauan sebelumnya.

Kemudian, massa yang ditangkap tersebut dipiting dan diseret di aspal. Lalu, dikeroyok dengan cara dipukul dan ditendang.

Setelah itu, massa dimasukkan ke dalam mobil Jatanras, yaitu avanza berwarna putih dan truk polisi.

Baca Juga: Tersesat di Hutan Malaysia Selama 6 Hari, TKI Asal Makassar Ditemukan dalam Keadaan Lemas

Lebih lanjutnya, massa aksi yang mengikuti kawan-kawannya yang tertangkap itu dikejar juga dipukul oleh Polisi.

Bahkan, terdapat massa yang mengalami luka hingga bercucur darah dibagian wajah.

Dalam caption tersebut, belum pasti berapa orang yang tertangkap. Akan tetapi, diperkirakan sebanyak 20 orang.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x