Menurutnya, dihapuskannya peristiwa G30S PKI dalam sejarah pada mata pelajaran sekolah menandakan memang gerakan tersebut tidak bisa dilihat bentuknya.
Ia menambahkan, bahwa gerakan itu dapat dirasakan.
Atas dasar hal tersebut, lanjutnya, sejak menjabat sebagai Panglima Kostrad pada 2013-2014 kerap mengisi kuliah umum di berbagai kampus untuk melawan gerakan PKI gaya baru.
“Ini suatu hal yang sangat berbahaya,” kata Gatot Nurmantyo.
Baca Juga: Tersesat di Hutan Malaysia Selama 6 Hari, TKI Asal Makassar Ditemukan dalam Keadaan Lemas
Dianggap berbahaya karena membuat generasi muda tidak percaya tentang adanya PKI.
“Dan terbukti pada tahun 2017, sebanyak 90 persen lebih generasi muda tidak percaya adanya PKI,” katanya.
Gatot juga mengatakan bahwa setelah mendapatkan sejumlah data dan informasi terkait bangkitnya PKI gaya baru tersebut, ia yang waktu itu masih menjadi TNI langsung membungkusnya dengan proxy war.
Dengan data yang telah dihimpunnya, pada 10 Maret 2014 untuk pertama kalinya Gatot memberikan kuliah umum mengenai proxy war di Universitas Indonesia.
Baca Juga: Penyaluran Dana Bansos Dinilai Tidak Valid, Elemen Mahasiswa Laporkan ke DPRD DKI Jakarta