Sebut Pencopotan Gatot Bukan karena G30S PKI, Refly Harun: Dia Ada Peluang Ganggu Kontesasi Pemilu

- 25 September 2020, 15:18 WIB
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun.*
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun.* /Tangkapan layar kanal YouTube Refly Harun./

PR DEPOK - Belum lama ini, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkap bahwa pencopotan dirinya dari jabatan Panglima TNI adalah terkait pemutaran film G30S PKI.

"Pada saat saya jadi panglima TNI, saya memerintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S PKI," kata Gatot Nurmantyo.

Hingga akhir, terdapat salah satu politikus dari PDIP yang disebut dirinya 'sahabat', meminta kepada Gatot Nurmantyo untuk berhati-hati.

Baca Juga: Keji, Usai Ditembak Mati oleh Tentara Korut, Jasad Pejabat Perikanan Korsel Dibakar

"Saya punya sahabat dari salah satu partai, sebut saja partai PDIP menyampaikan 'Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak Pak Gatot akan diganti'," ujarnya.

Hal tersebut disampaikan Gatot Nurmantyo di salah satu video yang diunggah oleh kanal YouTube Hersubeno Poin, pada Senin 21 September 2020.

Sontak ucapannya tersebut mengundang berbagai tanggapan banyak pihak. Salah satunya dari Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Refly Harun mengatakan hal berbeda. Ia menyebutkan bahwa pencopotan yang dialami Gatot Nurmantyo dari jabatannya adalah karena berpeluang menganggu kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Baca Juga: Pelaku Pemerkosaan Anak Dihukum Cambuk 169 Kali, Hitungan ke-52 Nyerah karena Kesakitan

Adapun maksud dari Gatot Nurmantyo berpeluang mengganggu disebutkan Refly Harun, lantaran pria berusia 60 itu masuk salah satu calon presiden (Capres) potensial kala itu.

Ungkapan tersebut dikatakan Refly Harun di salah satu video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya dengan judul "Kontroversi Gatot Nurmantyo, Dipecat Gara-gara Film G30S PKI!!", Jumat 25 September 2020.

"Karena itu pensiunnya dipercepat, agar dia tidak jadi orang yang powerfull," ujar dia, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Seperti diketahui bersama, pada Pemilu 2019 lalu terdapat dua bakal calon presiden dari kalangan militer. Pertama, Prabowo Subianto dari Partai Gerindra dan satu lainnya adalah Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Klaim Adanya Kebangkitan PKI, Pengamat Intelijen Minta Gatot Buka Data Orang yang Dicurigai

Akan tetapi, nama Prabowo Subianto dinilai lebih populer lantaran kala itu, ia mendapatkan dukungan dari masa 212. Maka itu, Gatot Nurmantyo gagal maju mencalonkan sebagai capres.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x