Deteksi Ada Pemilih Beri Suara Ganda, Bawaslu: 2.413 TPS Berpotensi Pemilihan Ulang

- 16 Februari 2024, 12:30 WIB
Banyak TPS berpotensi pemilihan ulang, berikut kata Bawaslu.
Banyak TPS berpotensi pemilihan ulang, berikut kata Bawaslu. /ANTARA/Andreas Fitri Atmoko./

PR DEPOK- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mendeteksi adanya pemilih yang memberikan hak suaranya lebih dari satu kali di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja menjelaskan, setidaknya ada 2.413 TPS yang diketahui pemiliknya memberikan suara dobel.

Maka dari itu, kemungkinan dilakukan pemungutan suara ulang (PSU).

"Paling berpotensi akan terjadi PSU di 2.413 tps yang didapati pemilihnya mendapatkan hak pilihnya lebih dari sekali. Ini kemungkinan PSU-nya besar, " ujar Bagja di Kantor KPU RI, Jakarta, pada Kamis, 15 Februari 2024 seperti dikutip PikiranRakyat- Depok.com dari Antara.

Baca Juga: 4 Bansos Bakal Kembali Cair Tahun ini, Intip Cara Mudah Cek Nama Penerima di Link Resmi

Lebih lanjut, katanya, pemilihan ulang akan dilakukan jika ada rekomendasi dari panwascam dan bawaslu kabupaten/kota.

"Saat ini Bawaslu sedang menelusuri apakah ada potensi PSU dari panwascam dan juga bawaslu kabupaten/kota," katanya.

Terkait potensi pemilihan ulang,  Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari juga membenarkan bahwa hal itu dapat dilakukan melalui rekomendasi dari bawaslu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Besok, 17 Februari 2024: Arus Keuanganmu Tergantung Sikapmu!

"Dasar melakukan pemungutan suara ulang, mekanismenya berdasarkan rekomendasi panwascam yang menilai ada tps yang potensial dilakukan PSU," ucap Hasyim.

Diberitakan sebelumnya, Bawaslu menemukan kesalahan data antara formulir C hasil perhitungan suara dengan yang terbaca di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).

Untuk itu, Bawaslu sudah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperbaiki Sirekap.

Baca Juga: Cocok Buat Mukbang, Intip 5 Promo Menarik ada Richeese, Kopi Kenangan hingga Janji Jiwa

"Kami cek, ternyata ada kesalahan input data. Tentu Bawaslu menyarankan KPU agar segera melakukan perbaikan Sirekap agar tidak menimbulkan ketidakpercayaan publik," ujar Komisioner Bawaslu RI Lolly Suhenty di Jakarta.

Lebih lanjut, kesalahan input tersebut diduga terjadi karena ada ketidakakuratan sistem digital Sirekap dalam membaca tulisan pada formulir hasil penghitungan suara yang difoto oleh petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Terlepas dari kesalahan data pada Sirekap, Lolly meminta masyarakat dapat menunggu hasil rekapitulasi manual berjenjang guna mengetahui hasil akhir penghitungan suara Pemilu 2024.

Baca Juga: Cara Memesan Tiket Kereta Lebaran 2024 via Aplikasi Access by KAI

Pasalnya, Sirekap hanya alat bantu dalam perhitungan suara dalam pemilihan.

"Masyarakat harus tahu bahwa Sirekap hanya alat bantu. Sementara penentu utama dalam proses rekapitulasi adalah rekapitulasi manual berjenjang yang berlangsung sampai tanggal 20 Maret," katanya.***

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah