Baca Juga: Usai Bergabung dengan Petronas Yamaha, Ini Ambisi Valentino Rossi di 2022
"Kita mengumumkan skenario terburuk, bukan untuk membuat panik masyarakat"
"Akan tetapi, agar kita bersama-sama semaksimal mungkin berupaya mencegah dampak yang akan terjadi dari bencana itu," ujar Dwikorita dalam keterangannya, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.
Dwikorita juga mengungkapkan bahwa hal yang perlu dilakukan saat ini adalah antisipasi dengan membuat persiapan maksimal karena tidak ada seorangpun yang mengetahui kepastian dari potensi tersebut.
"Ingat, 'berpotensi' loh. 'Berpotensi' itu belum tentu terjadi. Jadi kalau ditanya 'apakah bencana itu akan terjadi?' ya saya tidak tahu"
"Tidak ada yang bisa mendahului Tuhan, tapi kan manusia bisa menghitung. Kita menghitung skenario dan dampak terburuknya," ujar Dwikorita.
Baca Juga: Siswa Berusia 6 Tahun Meninggal Usai Tertimpa Pohon Tumbang di Halaman Sekolah, Polisi Selidiki TKP
Tanggapan terkait berita ini juga diunggah oleh akun Instagram resmi @infobmkg.
Dalam unggahan itu, BMKG sendiri mengapresiasi hasil riset dari para Ahli di Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.
"Potensi gempa magnitudo (M) 9.1 yang dapat memicu tsunami hingga 20 meter yang dimodelkan oleh ahli ITB tersebut adalah SKENARIO TERBURUK dari Zona Gempa Megathrust"