Network
PR DEPOK – Ramadan sebagai bulan yang istimewa sangat ditunggu kedatangannya oleh Umat Islam. Semakin mendekati prediksi kedatangan bulan istimewa ini, masyarakat juga bertanya-tanya, kapan sidang Isbat penetapan awal Ramadan 1445 Hijriah akan berlangsung? Pertanyaan tersebut muncul mengingat sidang Isbat akan memberikan kepastian waktu dimulainya ibadah puasa.
Sidang Isbat merupakan suatu sarana untuk menyepakati kapan datangnya 1 Ramadan, 1 Syawal, dan 1 Zulhijah. Melalui sidang Isbat, pemerintah akan menghadirkan para ulama, pakar ilmu falak, dan ahli astronomi. Mereka akan duduk bersama mengambil kesepakatan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat.
Penentuan 1 Ramadan akan memberikan kepastian bagi Umat Islam untuk mulai melaksanakan ibadah puasa wajib. Selanjutnya, penentuan 1 Syawal akan menjadi pedoman kapan mengakhiri ibadah puasa wajib dan merayakan Idulfitri. Sementara penentuan 1 Zulhijah berkaitan dengan ibadah haji dan Iduladha.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Ngabuburit Populer di Bali, Simak Lokasinya!
Kapan Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadan 1445 Hijriah?
Seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari website Kementerian Agama, Kementerian Agama akan menyelenggarakan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024. Sidang Isbat akan diadakan di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama yang beralamat di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Sidang Isbat penentuan awal Ramadan tahun ini akan melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama dan dihadiri para duta besar negara sahabat serta perwakilan ormas Islam. Selain itu, sidang juga akan menghadirkan perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca Juga: HORE! Kartu Prakerja Gelombang 64 akan Dibuka Tanggal Segini, Cek Jadwalnya dan Buat Akun Sekarang
Sidang juga akan menghadirkan undangan lainnya, termasuk pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H diselenggarakan dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis atau hisab dan hasil konfirmasi lapangan dengan mekanisme pemantauan hilal.
