Apa Penyebab Terjadinya Perbedaan Awal Puasa Ramadan? Ini Kata BRIN

- 8 Maret 2024, 16:45 WIB
BRIN buka suara terkait adanya perbedaan awal puasa Ramadan 2024 antara pemerintah dan ormas, yakni kriteria serta otoritas.
BRIN buka suara terkait adanya perbedaan awal puasa Ramadan 2024 antara pemerintah dan ormas, yakni kriteria serta otoritas. /PIXABAY/mohamed_hassan

Dengan pertimbangan tersebut, organisasi masyarakat itu kemudian memutuskan awal Ramadan jatuh pada 11 Maret 2024.

"Pemerintah mengumumkan pada sidang isbat, tapi otoritas ormas dan pimpinan ormas sudah mengumumkan lebih dahulu," ujarnya.

Baca Juga: Daftar Daerah yang Sudah Dapat Bansos BPNT Tahap 2 2024, Apakah Daerahmu Termasuk?

Menurutnya, meski awal Ramadan berbeda, terdapat persamaan untuk tanggal Lebaran, baik pemerintah maupun organisasi masyarakat.

Pada 9 April 2024, posisi Bulan di wilayah Indonesia sudah cukup tinggi yakni lebih dari 6 derajat dan elongasi mencapai 8 derajat. Faktor tersebut secara hitung-hitungan sudah memenuhi kriteria MABIMS, yaitu minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

"Saat sidang isbat tanggal 9 April 2024 akan diputuskan bahwa Idul Fitri jatuh pada 10 April 2024. Itu sama dengan kriteria wujudul hilal yang sudah dilakukan salah satu ormas, sehingga nanti Idul Fitri akan seragam tanggal 10 April 2024," kata Thomas.

Baca Juga: Gak Sampai 5 Menit! Ini Cara Cek Penerima Kartu Lansia Jakarta 2024 Online Pakai HP via Link Resmi

Kasubdit Hisab Rukyat dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Ismail Fahmi mengimbau masyarakat untuk menghormati perbedaan dan saling menghargai terkait dengan perhitungan awal Ramadan.

"Ramadan adalah bulan suci agar kita suci, maka kita mengawali dengan hal yang suci, jauhkan kata-kata yang justru membuat kegalauan," ujar Ismail.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah