Network
PR DEPOK - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menjelaskan perbedaan tujuan antara laki-laki dan perempuan menjadi salah satu penyebab angka pernikahan turun.
"Tujuan menikah itu ada tiga, security (keamanan), prokreasi (menghasilkan keturunan), dan rekreasi, nah kalau naluri perempuan itu lebih ke security, perempuan kalau dicintai sepenuhnya, meskipun tidak punya anak akan tenang, tetapi laki-laki kalau belum punya anak bisa gelisah terus," katanya Jumat, 8 Maret 2024, malam, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Dia mengatakan, umumnya tujuan pasangan menikah di Indonesia masih prokreasi atau menghasilkan keturunan.
Baca Juga: Link Streaming Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 2024 yang Digelar Kemenag Besok
Menurutnya, rata-rata usia perempuan yang menikah juga semakin mundur. Sebelumnya, rata-rata usia perempuan menikah adalah 20 tahun, sekarang menjadi 22,3 tahun.
"Semakin tua orang menikah, padahal dulu-dulu menikah 20 tahun, tetapi sekarang perempuan menikahnya cenderung mundur, padahal semakin tua semakin menyebabkan stunting, kalau 35 tahun sudah tua sehingga anaknya berisiko stunting," katanya.
Dia mengatakan tekanan orang-orang sekitar juga menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat tidak ingin melangsungkan pernikahan.
Baca Juga: 10 HP Android Performa Terbaik Versi AnTuTu Februari 2024, Produk Samsung Terbanyak
"Kita ini kalau menikah di Indonesia pasti ada tekanan untuk mempunyai anak, karena kalau di Indonesia sudah menikah itu, saat Idul Fitri misalnya, pasti ditanya sudah punya anak atau belum?" katanya.
