Sementara itu, Biosalin 2 Agritan menawarkan potensi hasil hingga 9,06 ton per hektar, dengan produktivitas rata-rata sekitar 7,62 ton per hektar.
Pengembangan oleh Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Kementan
Varian Biosalin merupakan hasil pengembangan yang dilakukan oleh Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Kementan. Varian ini telah dirilis pada tahun 2020, sebagai langkah penting dalam memajukan pertanian di Indonesia.
Keunggulan Biosalin
Biosalin memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya sangat cocok untuk ditanam di lahan-lahan pesisir yang terpengaruh oleh salinitas, antara lain:
- Toleransi terhadap cekaman sanitasi tinggi, mampu bertahan dalam kondisi sanitasi yang tinggi.
- Ketahanan terhadap hama dan penyakit, tahan terhadap serangan hama wereng dan beberapa jenis penyakit.
- Mutu beras yang baik akan menghasilkan beras dengan tekstur nasi sedang-pulen.
- Umur sedang, dapat ditanam beberapa kali dalam setahun, meningkatkan potensi hasil panen.
Baca Juga: Kabar Gembira! Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka Bulan Mei, Simak Syarat dan Cara Daftarnya
Penanaman dan Perluasan Penggunaan Biosalin
Sejak tahun 2020, program penanaman Biosalin telah sukses dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Riau, Banten, Tasikmalaya, Jepara, dan Maluku Utara.
Keberhasilan ini menandai langkah awal yang positif dalam upaya perluasan penggunaan varietas padi unggul ini di seluruh nusantara.
Upaya Kementan untuk memperluas penggunaan Biosalin mencakup: