Pakar Soroti Cara Vietnam Kendalikan Pandemi, Anggap Covid-19 sebagai Penjajah yang Harus Dilawan

- 5 Oktober 2020, 12:07 WIB
Ilustrasi penggunaan masker di ruang publik.
Ilustrasi penggunaan masker di ruang publik. /AP/

PR DEPOK - Strategi yang bisa dilakukan masyarakat dan tenaga medis untuk menekan laju penyebaran Covid-19 selagi vaksin masih menjalani uji coba yakni dengan menerapkan 3M dan 3T.

Pakar bidang urologi, Akmal menjelaskan 3M terdiri dari memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

Sedangkan 3T adalah prosedur yang dilakukan tenaga kesehatan antara lain tracingtesting, dan treatment.

Akmal yang merupakan mantan Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan agar seluruh masyarakat mau menerapkan 3M, perlu ada tindak lanjut gerakan tersebut menjadi bagian dari perilaku.

Baca Juga: Pelajari Respons Kekebalan Tubuh Terhadap Covid-19, Ilmuwan: Bisa Lebih Baik atau Buruk

Penanganan pandemi Covid-19 di Vietnam bisa menjadi contoh.

Masyarakat diminta membayangkan Covid-19 sebagai musuh atau penjajah negeri mereka di masa lalu.

Cara ini menjadi salah satu alasan tak ditemukannya transmisi lokal di Vietnam selama beberapa minggu terakhir.

Ibnu Hadi, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam pernah mengatakan, masyarakat di sana patuh melaksanakan aturan pemerintah.

Di aisi lain, pemerintah juga tanggap mengambil langkah saat ada potensi penyebaran.

Sejauh ini, Vietnam tercatat memiliki 1.069 kasus positif, dengan 35 kematian dan 1.020 pasien berhasil sembuh sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Adrian hingga Karius, Catatan Buruk Virus Blunder Kiper-kiper Liverpool era Kepelatihan Jurgen Klopp

WHO menyarankan agar para tenaga kesehatan perlu mencari setidaknya 30 orang yang berkontak erat dengan pasien positif Covid-19 selama dua minggu terakhir.

Orang  yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif harus ditemukan setidaknya dalam waktu 3x24 jam.

Pemerintah Thailand melakukan upaya dalam menelusuri orang yang kontak erat dengan pasien, yakni dengan menggaet satu juta relawan.

Menurut Akmal, salah satu hal yang bisa dilakukan di Indonesia ialah memanfaatkan puskesmas.

Tenaga kesehatan di puskesmas cenderung lebih banyak berkontak langsung dengan masyarakat ketimbang rumah sakit.

"Kuatkan puskesmas untuk mengurangi kematian karena Covid-19, menemukan kasus Covid-19 secara dini"

"Sekaligus menemukan mereka yang punya penyakit komorbid (penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung yang bisa memperberat kasus Covid-19)," ujar Akmal.

Baca Juga: Belum Miliki Alat Peringatan Dini Tsunami, BPBD Kabupaten Tasikmalaya: Rusak Beberapa Tahun Lalu

Akmal mengingatkan, masa PSBB sebaiknya dimanfaatkan sebagai waktu untum  mempersiapkan diri dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, sehingga saat nanti aktivitas sosial dilonggarkan, angka kasus Covid-19 tak akan kembali melonjak.

"Untuk aktivitas ekonomi yang bagus, disiplin yang kuat, jaga Jarak, pakai masker, cuci tangan. Semuanya dikerjakan pribadi atau masyarakat, baru ekonomi akan berjalan"

"Fase (PSBB) itu di mana orang tidak banyak bergiat, mindset kita tidak banyak berubah untuk mempersiapkan kalau dibuka (PSBB dilonggarkan)," tutur Akmal.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x